Berangkat dari kepedulian bahwa masih banyak generasi muda yang enggan mengenakan batik karena terkesan tua dan formal, Bachtiar Effendi, mendirikan Komunitas Remaja Batik Indonesia tepat di Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2009. Meski semakin populer, masih banyak generasi muda yang belum paham betul tentang sejarah, jenis dan cara membatik.
Komunitas Remaja Batik Indonesia mendukung agar masyarakat Indonesia, terutama kalangan muda lebih sering menggunakan batik. Komunitas ini tak lelah mengampanyekan agar anak-anak muda tak malu menggunakan pakaian batik, karena batik adalah warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia melalui UNESCO pada 2 Oktober 2009 lalu.
Berkumpul dua kali dalam sebulan pada hari Sabtu di Museum Tekstil Jakarta, proses belajar komunitas ini sengaja dibuat santai. Kegiatannya pun sering diadakan di alam terbuka. Konsepnya juga dibuat santai dan kekeluargaan, agar lebih banyak lagi anak-anak muda Indonesia yang tertarik untuk bergabung. Komunitas ini juga memiliki acara rutin tahunan bernama ‘Jambore Remaja Batik Indonesia’ yang dapat diikuti oleh seluruh anggota yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Di dalam komunitas ini, kita bisa menyalurkan bakat-bakat para anggotanya seperti modelling, teater, public speaking, menari, dan kegiatan positif lainnya. Saat ini Komunitas Remaja Batik Indonesia telah tersebar di seluruh Indonesia, dan sudah memiliki hampir 4200 anggota. Kepememiliki koordinator wilayah (korwil) seperti KRBI korwil Samarinda, KRBI korwil Bandung, KRBI korwil Jambi, dan KRBI korwil Pekalongan.
FOTO: DOK. KOMUNITAS REMAJA BATIK INDONESIA