Aksi Operasi Semut Oleh Komunitas Terminal Hujan

Hari Peduli Sampah Nasional dibuat untuk memperingati tragedi longsor sampah di TPA Leuwigajah. ‘Gunung’ sampah tersebut mampu merenggut nyawa lebih dari 100 jiwa ketika curah hujan tinggi sehingga menyebabkan ledakan gas metana yang menimbulkan 157 korban jiwa. Kampung Cilimus dan Kampung Pojok pun telah dinyatakan hilang dari peta karena tergulung longsoran sampah yang berasal dari TPA Leuwigajah. Mirisnya, peristiwa ini adalah tragedi longsor sampah kedua terbesar di dunia setelah Filipina yang memakan korban 200 jiwa pada awal tahun 2000.

Oleh karena itu, pada hari Minggu, 21 Februari 2016 segenap keluarga besar Komunitas Terminal Hujan mengadakan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional dengan mengadakan di daerah Kampung Kebon Jukut dan Pulo Geulis. Terlihat bahwa antusias warga dan adik-adik Terminal Hujan pun sangat besar dalam mempedulikan lingkungannya.

Selain itu, komunitas yang fokus di bidang pendidikan ini mengadakan kegiatan seru lainnya, yaitu bazaar. Kegiatan bazaar ini dibantu oleh kakak-kakak dari FKUI, sebagai acara pemeriah yang menjual berbagai jenis barang dengan harga terjangkau. Keuntungan yang diperoleh dari penjualan tersebut akan dijadikan tabungan pendidikan untuk orang tua dari adik-adik Terminal Hujan, sehingga mereka mendapatkan peluang tinggi untuk menimba ilmu ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.

FOTO: DOK. Komunitas Terminal Hujan

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *