AWAM PRAKOSO: BERBAGI KEBAHAGIAAN DENGAN ANAK-ANAK LEWAT DONGENG

Begitu mendengar cerita musibah jebolnya tanggul Situ Gintung yang  menimpa warga Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, ia bergegas menuju lokasi tersebut. Bukan karena ada sanak saudara yang menjadi korban, melainkan untuk mendongeng demi melihat  secercah senyum di wajah anak-anak di tenda pengungsian.

Perkenalkan, pria itu bernama Awam Prakoso, pendiri Kampung Dongeng, sebuah ruang ekspresi dan imajinasi bagi anak-anak di daerah Ciputat, Tangerang Selatan. Pria kelahiran Blora tahun 1973 ini mendirikan Kampung Dongeng karena kecintaan dan kerinduannya untuk berbagi keceriaan kepada anak-anak.

Selalu Kagumi Dunia Anak

Sejak tahun 1999 ia sudah memulai aktivitas mendongengnya. Ia pun aktif menjadi relawan di berbagai lokasi pengungsian bencana, mulai dari peristiwa tsunami di Aceh hingga gempa di Padang.

“Sejujurnya saya sangat kagum dengan dunia anak-anak. Dunia anak menurut saya luar biasa menakjubkan, karena penuh dengan keceriaan. Saya pun penggemar cerita anak, seperti halnya film kartun, karena cerita macam itu ternyata berefek menenangkan bagi anak,” ceritanya pagi itu.

Perkataan itu ia buktikan lewat sebuah cerita yang menghiasi perjalanan udaranya. “Kala itu, di suatu penerbangan saya mendapati seorang anak yang tengah menangis ketakutan. Tak lama berpikir, saya pun bergegas menghampiri anak itu. Kemudian saya menirukan suara seekor kucing. Sontak suara itu menarik perhatian anak itu, ia tertarik mendengarkan cerita saya dan tak lagi menangis ketakutan,” tukas Kak Awam diiringi tawa.

Cerita Masa Kecil Kak Awam

Sewaktu kuliah ia mengambil jurusan keuangan dan perbankan di Universitas Ahmad Dahlan. Ini bisa dinilai unik, pasalnya apa yang dilakoninya sekarang sama sekali tak berhubungan dengan latar belakang pendidikannya. Mengapa bisa demikian? Ternyata ini semua berasal dari kehidupan masa kecil Kak Awam.

Sejak kecil pria tiga anak ini memang selalu dimanja oleh kakak-kakaknya juga orang tuanya. Masa kecilnya boleh dibilang menyenangkan, ia sangat dicintai keluarganya. Hal inilah yang kemudian memengaruhi kepribadiannya saat dewasa, ia jadi mudah mencintai anak-anak dan selalu ingin berbagi kebahagiaan kepada anak-anak, bahkan hingga akhir hayatnya.

“Sejak kecil saya juga tanpa sadar suka bercerita dengan tetangga dan teman-teman. Saya menceritakan apa saja, bahkan cerita yang saya karang sendiri. Tanpa sadar, saat itu saya sudah mulai belajar mendongeng, kan? Saya sudah mengikuti jejak Pak Raden dan pendongeng senior lainnya,” jelasnya.

Kelola Kampung Dongeng Bersama Istri dan Relawan

Hingga saat ini Kak Awam dibantu sang istri dan ratusan relawan mengelola Kampung Dongeng. Ia juga makin aktif mendongeng untuk anak-anak dan  memberikan pelatihan kepada orang tua dan guru ke beberapa daerah di Indonesia. Kelak ia dan para relawan ingin menciptakan 1000 Kampung Dongeng di seluruh daerah di Indonesia.

“Dalam dongeng kita bisa menyelipkan pesan moral untuk anak-anak. Melalui dongeng kita juga bisa mengajak anak untuk mencintai kegiatan membaca, mengembangkan kecerdasan emosional, mengasah imajinasi, memperkaya wawasan, dan yang paling penting dapat mendekatkan hubungan emosional antara anak dengan orang tua,” tutupnya.

Foto: Dokumentasi Pribadi Awam Prakoso

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *