#BincangHangat: Menghayati Seni Peran Bersama Teater KaTAK

Pada Jumat, tanggal 9 September 2016, kantor Sebangsa ramai dengan orang-orang yang memiliki minat untuk menjelajahi dunia seni peran. Workshop Seni Peran ini dipandu oleh Teater KaTAK; Mas Septian dan Mas Mhukti. Mereka berdua semangat dan serius sekali (tanpa setengah hati) memandu dan mengajarkan peserta workshop dalam menyelami dunia seni peran.

Tidak seperti workshop-workshop yang hanya duduk dan menulis, peserta workshop kali ini diharuskan untuk bergerak! Wah, senangnya! Pertama-tama, mereka harus mendapatkan chemistry dari teman yang lain. Untuk memperolehnya, mereka harus berdiri berhadapan dengan muka saling memandang. Sebelum melakoni naskah, mereka harus intropeksi dan juga refleksi diri dulu.

Setelahnya, mereka harus meneriakkan satu kata tanpa menggerakkan satu anggota tubuhpun. Disini kita semua terkaget-kaget akan kekuatan vokal para peserta, hehe. Setelahnya, mereka harus mengucapkan satu buah kata dalam berbagai emosi; seperti gembira, sedih, dan juga marah. Mereka kemudian membentuk formasi untuk “olah tempo”, dimana mereka harus menyeragamkan tempo gerak. Peserta bahkan harus berjongkok-jongkok, lho!

Selain olah tempo, peserta juga dipandu untuk “olah rasa”. Disini, seluruh peserta diharapkan untuk berimajinasi dengan menggunakan dua jenis barang yang ada. Mas Mhukti dan Mas Septian kemudian sedikit bercerita tentang lika-liku pengalaman mereka mendalami seni peran.

Nah, sebelum memulai praktek seni peran, peserta berlatih olah vokal. Olah vokal akan membantu peserta dalam mengartikulasikan dialog dan juga agar suara mereka bertambah lantang. Pada akhir sesi workshop, peserta kemudian harus tampil berdialog dengan teman pasangan masing-masing. Pendalaman seni peran ini berakhir dengan sukses! Sampai jumpa di workshop-workshop kami selanjutnya!

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *