KOMUNITAS DATO: Beranggotakan Eks Karyawan Hotel di Daeng Tompo

Komunitas Daeng Tompo (Dato). Nama ini mungkin masih asing di telinga masyarakat Makassar. Komunitas ini terbentuk karena profesi dan latar belakang yang sama dari para anggotanya, yaitu orang-orang yang pernah menjadi bagian dari manajemen Hotel Mercure Makassar.

Sebelum menjadi Hotel Mercure Makassar, ada dua nama hotel yang digunakan pada bangunan yang sama, yaitu Hotel Comfort dan Hotel Royal Regency Makassar. Hotel yang dulunya beralamat di Jalan Daeng Tompo inilah yang menjadi sejarah Komunitas Dato terbentuk.

Ketua sementara Komunitas Dato Makassar Jamaluddin Erang mengatakan, anggota dari komunitas ini adalah orang-orang yang pernah bekerja di tiga hotel tersebut.

“Jadi kami ini adalah orang-orang yang pernah bekerja di hotel itu. Kan itu hotel di bangunan yang sama, hanya namanya saja yang diganti-ganti. Dan karena alamatnya di Jalan Daeng Tompo maka itulah yang kami pilih untuk nama komunitas kami,” jelas Jamal.

Jamal menjelaskan, saat ini seluruh karyawan yang pernah tergabung pada manajemen hotel yang eksis di tahun 2008 beberapa diantaranya masih memilih untuk menggeluti dunia perhotelan.

“Saat ini, beberapa orang yang pernah tergabung di tiga hotel tersebut sudah menjadi di hotel-hotel di Makassar. Beberapa juga ada yang banting setir, tapi silaturahim kita tetap jalan,” jelas Jamal yang saat ini menjadi Chief Engineering di Hotel Aston Makassar.

Karena alasan itu pula yang membuat Jamal dan kawan-kawannya merasa perlu untuk menyatukan orang-orang yang pernah menjadi bagian dari Hotel Comfort, Hotel Royal Regency, maupun Hotel Mercure.

“Kami saling mencari-cari, daripada susah komunikasinya makanya kami putuskan untuk membuat komunitas,” ujar Jamal.

Komunitas Dato mulai diresmikan pada 14 Agustus lalu di Hotel Aston. Acara ini dihari oleh lebih dari 60 orang yang pernah bergelut di Hotel Comfort, Hotel Regency dan Hotel Mercure. Dari pertemuan ini jugalah beberapa program kegiatan komunitas diperbicangkan.

“Sudah ada beberapa program yang akan kami buat. Kami akan lebih aktif di kegiatan sosial nantinya,” kata Jamal.
Kegiatan sosial yang telah direncanakan kata dia adalah kunjungan panti asuhan dan pemberiamberian santunan kepada anak yatim, kerja bakti, dan juga akan diadakannya pengajian rutin Komunitas Dato.

Jamal berharap, komunitas yang baru terbentuk ini bisa berjalan dengan baik dan tetap mewujudkan solidaritas antar anggota. Selain itu, lanjut Jamal, pemanfaatan media sosial sangat dibutuhkan dalam hal ini.

“Kami manfaatkan media sosial untuk saling berbagi, ini juga merupakan salah satu upaya agar komunikasi antar-anggota tetap berjalan dengan aktif,” pungkas Jamal.

Sumber: Pojok Sulsel

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *