Istana Belajar Anak Banten; Ciptakan Akses dan Kualitas Pendidikan Yang Adil Untuk Seluruh Pelosok Banten

Pendidikan adalah keperluan hakiki bagi seluruh masyarakat, walau hanya baca dan tulis terutama bagi mereka yang berada di plosok akan terasa sangat berharga. Karna kurangnya Lembaga pendidikan atau perhatian pemerintah, nasib mereka jadi sedikit terasingkan. Seperti halnya tingkat pendidikan di provinsi Banten. Provinsi yang bersebelahan langsung dengan Ibu kota Jakarta ini memiliki penduduk buta aksara yang cukup tinggi.

Sekitar 51 ribu penduduk Banten adalah buta aksara dan 25 ribu anak anak banten tidak mendapat pendidikan yang layak karna akses pendidikan dan kesadaran masyarakatnya masih rendah. Berangkat dari kepedulian akan buruknya pendidikan di Banten, Panji Aziz Pratama mahasiswa jurusan Kesejahteraan Sosial Universitas Padjadjaran, tergerak untuk membangun suatu komunitas yang mengayomi anak anak Banten.

Lewat Istana Belajar Anak Banten atau disebut Isbanban,Panji mulai mewujudkan misinya yaitu untuk menciptakan akses dan kualitas pendidikan yang berkeadilan di seluruh pelosok desa Banten.“kami memiliki 3 program andalan, yaitu Pembangunan taman baca, minggu belajar dan pemberian beasiswa bagi anak anak tertinggal, terpencil dan terluar.” Ucap Panji.

Komunitas yang kini memiliki 583 relawan di 8 desa binaan yang berlokasi di 7 kabupaten Banten. Ingin terus bisa mengajar dan berbagi ilmu untuk anak anak yang membutuhkan. Lewat website mereka isbanban.org mereka memberi kesempatan bagi para mahasiswa dan siapa saja yang ingin bergabung menjadi relawan ataupun mendonasikan sedikit yang dipunya untuk memberikan yang berharga bagi mereka.

Pada waktu dekat ini Komunitas yang berdiri sejak 2012 akan membuat Pentas Seni Anak Desa yang di peruntukan bagi anak anak binaan isbanban menyalurkan bakat dan menebar semangat pendidikan serta kepedulian terhadap sesama.

Sumber: Liputan 6

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *