Cegah Kanker Mulut, Komunitas Sedekah Ngider dan PDGI Gelar Pemeriksaan Mulut Gratis

Komunitas Sedekah Ngider bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menggelar kegiatan Pemeriksaan Dini Kanker Mulut secara gratis di gedung Gandem Marem, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Ahad (27/11). Kegiatan bakti sosial bertajuk “Sedekah Ngider Berbagi untuk Indonesia” ini dihadiri oleh ratusan masyarakat sekitar yang turut memeriksakan kesehatan mulut.

Masyarakat yang telah hadir dalam kegiatan ini, sebelumnya diminta untuk mengisi sebuah angket tentang Deteksi Lesi Pra Kanker dan Kanker Mulut Pada Masyarakat Indonesia. Setelah angket diisi, baru kemudian dapat memeriksakan mulut di ruangan yang telah disediakan oleh panitia.

Ketua Umum komunitas Sedekah Ngider Taufik Ary mengatakan kegiatan ini murni sebagai bentuk kepedulian sosial tentang pentingnya menjaga kesehatan. “Kita semua tahu bahwa didalam badan yang sehat, terdapat jiwa yang kuat. Jadi melalui kegiatan ini kami ingin berbagi tentang pentingnya kesehatan bagi bagi kita, terutama tentang kanker mulut yang saat ini masih asing di masyarakat umum,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ary mengungkapkan tujuan inti dari sedekah adalah dengan berbagi dengan sesama untuk kemanfaatan bersama. Ia menilai ada banyak cara untuk melakukan sedekah. “Salah satunya dengan kegiatan kita hari ini. Kita ingin berbagi tentang informasi kesehatan yang sangat penting untuk keberlanjutan hidup. Sehingga kita tetap sehat dan terus mensyiarkan ajaran Islam yang bernilai ibadah,” tambahnya.

Menurut Ary, awal mula terselenggaranya kegiatan ini merupakan inisiasi dari drg. Elizabeth Fitriana Sari selaku penasehat komunitas Sedekah Ngider. “Awalnya yang mengusulkan kegiatan ini memang beliau. Dan kami tentunya mendukung dengan merealisasikan ini. Disisi lain hasil dari kegiatan ini juga nantinya untuk kepentingan masyarakat semua,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, dr. Fitri, begitu ia akrab disapa, menuturkan kegiatan ini selain sebagai bentuk kegiatan sosial juga dalam rangka mengumpulkan data terkait dengan kanker mulut di masyarakat. “Selama ini kanker mulut belum begitu populer di kalangan masyarakat. Jangankan dikalangan umum, dikalangan ahli kesehatan sendiri belum begitu banyak yang konsen dengan kasus ini, padahal sudah banyak terjadi di masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, hasil dari data dari penelitian ini nantinya akan diajukan sebagai bahan untuk pengajuan kepada Kementerian Kesehatan dan instansi BPJS Kesehatan. “Prosesnya cukup panjang. Kasusnya sudah ada, tinggal datanya yang perlu dilengkapi untuk diajukan supaya nanti masyarakat bisa klaim ke BPJS kalau ada yang terjangkit penyakit kanker mulut ini,” ungkapnya.

drg. Fitri menjelaskan ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai terkait penyakit kanker mulut. “Misalnya seperti sariawan yang tak kunjung sembuh, bercak kemerahan atau putih di mulut, benjolan atau penebalan pada dinding dalam mulut, rasa sakit dalam mulut terutama dalam lidah, dan sulit atau sakit saat menelan serta mengunyah makanan,” jelasnya.

Menurut dr. Fitri, ada beberapa penyebab terjadinya kanker mulut. Penyebab tersebut di antaranya seperti merokok, mengonsumsi minuman keras, nyirih (makan buah pinang), pola makan yang buruk dan kebersihan mulut yang tidak terjaga. “Terutama adalah merokok. Apalagi masyarakat Indonesia saat ini 25 juta penduduknya merupakan perokok aktif,” paparnya.

Selain pemeriksaan mulut secara gratis, kegiatan ini juga turut dimeriahkan pula dengan Bazar Kampung Belanja Syariah.  Bazar ini menghadirkan beberapa produk makanan, pakaian dan souvenir lainya. “Saya mengajak 20 dokter yang tergabung dalam PGDI untuk memeriksa. Selain itu, tersedia juga souvenir kesehatan mulut untuk diberikan kepada masyarakat yang ikut memeriksakan mulutnya,” imbuhnya.

Sumber: Go Muslim

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *