WPAP (Wedha’s Pop Art Potrait ) Community; Berikan Sumbangsih Pada Aliran Seni Kontemporer di Indonesia

Pop art, merupakan seni yang memanfaatkan simbol-simbol dan gaya visual yang berasal dari media massa yang populer seperti koran, majalah, iklan, televisi, komik.

Seni pop art sendiri dibawa  oleh Andy Warhol dari Amerika yang merepetisi foto wajah-wajah artis Hollywood sebut saja Marilyn Monroe atau Elvis Presley dengan menggunakan silk screen serta warna-warna komplementer di tahun 1950-an dan berkembang hingga kini.

Salah seorang seniman dan illustrator senior asal Indonesia, Wedha Abdul Rasyid yang sudah malang melintang menggeluti dunia pop art, disetiap karya yang ditelurkannya pun menghasilkan ciri khas tersendiri. Ciri inilah yang akhirnya melahirkan aliran Wedha’s Pop Art Potrait (WPAP).

WPAP lahir setelah wedha melakukan sebuah pameran tunggal karyanya yang digelar di Bentara budaya di tahun 2008 lalu. Para penikmat karyanya sangat tertarik dan ingin belajar dari wedha, dan sampai akhirnya mereka pun menggelar pameran pertama mereka. pada 27 September 2010 di Grand Indonesia yang di prakarsai oleh itok Soekarso, Sungging Priyanto, Gunawan Syarifudin, Walet Mullz, dan beberapa murid Wedha yang menghimpun diri hingga lahirlah WPAP community.

Setelah WPAP community resmi berdiri, banyak yang ingin bergabung menjadi anggotanya. Hingga kini anggota dalam WPAP sekitar 35.000 orang yang tersebar diseluruh penjuru kota di Indonesia. 1000 diantaranya berasal dari Jakarta. Untuk menjadi anggotanya pun tidaklah sulit, para calon WPAP-ers (sebutan anggota WPAP) hanya cukup bergabung di jejaring social media mereka, yakni facebook atau situs resmi WPAP tanpa dipungut biaya alias free.

“ Di grup facebook terdapat tip dan tutorial yang dibagikan secara gratis. Biasanya para anggota tinggal mengupload karya mereka dan nanti akan dikomentari oleh sesama anggota. Adminnya sendiri diambil dari para senior yang bertugas sebagai moderator yang ditunjuk untuk memantau kelompok belajar disini” ujar Itok Soekarso, selaku ketua komunitas.

WPAP sendiri suka mengadakan gathering yang dilakukan setiap minggu. Pada saat ajang ketemuan dibuatlah live tutorial gratis yang diadakan di Pop Art café yang berada dikawasan Kebayoran Lama-Jakarta Selatan.

“Live tutorial juga bertujuan untuk kaderisasi kepengurusan komunitas ini, buat mereka yang dinyatakan lulus biasanya dijadikan pengajar pada periode berikutnya “ lanjut Ito

Hebatnya, WPAP tidak hanya berkembang di Indonesia, tetapi banyak negara lain seperti Arab, Turki, Rusia, Malaysia, Filipina, Irak, Hongkong dan banyak lagi. Media social berperan penting dalam penyebaran informasi yang berdampak dalam pengembangan komunitas ini.

“ WPAP digagas oleh orang Indonesia, dan marak berkembang di negeri ini. Harapan saya WPAP memberikan sumbangsih pada aliran seni kontemporer di Indonesia” Tutupnya.

Sumber: JITUNEWS

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *