Mau Hasilkan Foto Makanan Berbuka yang Menggugah? Ini Caranya!

Makanan adalah genre fotografi yang sangat mudah untuk dilakoni. Apalagi, mostly anggota Komunitas Upload Kompakan adalah perempuan, yang hobinya itu masak dan juga kulineran. Maka dari itu, memotret makanan juga bukan sesuatu hal yang sulit. Malah, ini bisa memicu kreativitas untuk dapat menciptakan hasil jepretan yang unik dan out of the box. Apalagi saat Ramadan seperti ini, foto-foto bertemakan kuliner itu lagi trending.

Menurut Silva dari Komunitas Upload Kompakan, bicara soal basic, nggak harus mikirin mau foto makanannya pakai perangkat apa. Jangan terpaku dengan mindset ‘oh kalau foto makanan itu biar kelihatan pro ya harus pakai kamera DSLR’, nggak kaya gitu.

Mostly anggota Upload Kompakan mobile related banget, jadi mereka pakai smartphone sebagai ‘senjata’ utamanya. Nah tips di sini relate ke penggunaan smartphone sebagai kamera untuk memotret makanan.”

Pertama, kita bisa manfaatkan jepretan makro. Kebanyakan kamera smartphone sekarang makro-nya bagus. Apalagi buat foto makanan secara close up.

Kedua, maksimalkan smartphone dengan fitur Optical Image Stabilization seperti yang ada di Samsung Galaxy S7, Galaxy S8, atau iPhone 7 Plus. Fitur ini juga hadir di sejumlah smartphone Android lain kok, pokoknya cukup membantu memotret foto makanan agar hasilnya nggak shaky dan kabur.

Dua tips ini bisa jadi basic starter bagi yang ingin foto-foto makanan. Sisanya, biar kreativitas yang bekerja.

 

Sementara Echie salah satu Anggota Komunitas Upload Kompakan juga menambahkan soal pencahayaan. Kalau foto makanan di outdoor, itu nggak akan jadi masalah, tapi jangan sampai cahayanya terlalu terang.

Kalau pakai smartphone, coba manfaatkan fitur HDR dan kurangi intensitas pencahayaannya. Jangan sampai rendah, namun setidaknya objek makanan bisa tampak dengan jelas dengan padanan warna yang tetap akurat.

“Yang pasti, cahaya masih menjadi elemen utama untuk menghidupkan objek. Apalagi kalau foto makanan, jangan terlalu gelap, karena tidak terlalu fokus ke estetika, namun lebih mengutamakan detil dari setiap instrumen makanan yang ada di satu bingkai.”

Coba foto dari angle yang berbeda. Jangan dari atas terus seperti foto-foto makanan yang ala-ala di Instagram. Break the box dengan menggunakan prinsip mengambil foto dari sudut yang berbeda.

Jangan gunakan default angle secara terus-terusan, bisa tampak membosankan. Ingat, makanan itu bentuknya berbeda-beda, ada yang datar, oval, abstrak seperti pasta atau mie, pokoknya banyak.

“Meski ingin hasilnya lezat dan menggoda, bukan berarti kita harus memadupadankan semua makanan dalam satu meja. Coba terapkan konsep simplicity nan minimalis.”

Semakin sedikit porsi yang ditampilkan, tentu hasilnya akan lebih baik. Porsi yang lebih sedikit justru akan memfokuskan objek makanan yang hendak dibidik. Pada poin ini, keterikatan makanan dengan yang melihat akan lebih erat.

Sumber: DAILY OKTAGON

Foto dari ANEKAWISATA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *