Medan Doodle Art; Wadah Untuk Melampiaskan Kreativitas Menggambar

Menjadi anak muda kreatif sangat penting di zaman sekarang. Kreatifitas menjadi salah satu modal utama untuk menghasilkan karya-karya menarik yang berguna dan sangat potensial dijadikan penghasilan tambahan. Menjadi kreatif bukan hanya harus dilakukan oleh anak-anak yang berlatarbelakang pendidikan seni, menjadi kreatif bahkan menjadi suatu keharusan bagi semua anak muda agar mampu bersaing dan tidak tertinggal zaman. Medan Doodle Art contohnya, komunitas kreatif Kota Medan yang menghasilkan sebuah karya melalui goresan pena.

Medan Doodle Art adalah suatu komunitas menggambar anak Medan dibawah naungan Doodle Art Indonesia.  Aya sebagai founder Doodle Art Indonesia yang berinisiatif untuk membentuk komunitas doodle lainnya diseluruh Indonesia, Medan salah satunya. Medan yang merupakan salah satu kota terbesar tentunya memiliki banyak sumber daya manusia yang memiliki talenta menggambar.

Doodle adalah gambar tidak fokus atau tidak sadar yang dibuat saat perhatian seseorang jika tidak ditempati. Doodle adalah gambar sederhana yang dapat memiliki makna representasi beton atau mungkin hanya bentuk-bentuk abstrak. Doodle Art memiliki khas tersendiri, yaitu suatu gaya menggambar dengan cara mencoret, terlihat abstrak yang digambar dengan makna maupun tidak. Terkadang karya yang dihasilkan tidak memiliki bentuk yang benar namun terlihat unik dan menarik.

Namun, doodle bukan hanya sekadar gambar tak beratur berisi karakter-karakter unik, “Seiring berkembangnya zaman, seni juga ikut berkembang. Jadi saya selalu mengajak teman-teman untuk terus mengembangkan doodle agar tidak gitu-gitu aja gambarnya,” ujar Kay selaku Ketua Medan Doodle Art.

Medan Doodle Art selalu mengadakan kegiatan rutin setiap bulan pada minggu kedua di lokasi-lokasi berbeda yang sudah disepakati setiap anggota. Kegiatan yang dilakukan yaitu Budoser (Buat Doodle Serentak) oleh seluruh anggota. Anggota Medan Doodle Art didominasi oleh mahasiswa dari berbagai kampus, dan tidak membatasi komunitasnya pada kalangan tertentu, Medan Doodle Art menerima semua orang yang ingin tergabung dalam komunitas.

Bahkan bagi orang yang tidak bisa menggambar sekalipun, Medan Doodle Art sangat bersedia memberikan pengajaran. “Gak masalah, yang penting ada niat dan kemauan belajar pasti kita akan ajari,” ujar Ayi.

Selain mengadakan Budoser, komunitas kreatif ini juga mengadakan banyak kegiatan lainnya baik kegiatan antar anggota maupun kegiatan besar. Haloween Party merupakan salah satu bentuk  kegiatan yang baru diadakan oleh Medan Doodle Art akhir-akhir ini.

Bukan sekadar wadah orang-orang yang hobi menggambar namun juga sebagai tempat berbagi masalah antar anggota. Seluruh anggota Medan Doodle Art sudah menganggap satu sama lainnya sebagai keluarga kedua. Sistem kekeluargaan yang selalu diterapkan Ayi namun kerap disapa Kay berhasil mengokohkan bentuk kerjasama tim hingga sekarang.

Ada banyak keuntungan yang didapat dalam komunitas ini, selain memiliki teman baru dan keluarga baru, akan banyak ilmu baru didapat terutama bagi kamu yang ingin belajar dan mahir menggambar. Bukan hanya itu, Medan DoodleArt juga sudah banyak mendapatkan tawaran kerjasama oleh penyelenggara event besar. Tentunya hal ini sangat menguntunkan bagi Medan Doodle Art dan seluruh anggotanya yang juga turun langsung. Misalnya dalam acara Urban Gigs, Medan Doodle Art tergabung didalamnya.

Bagi teman-teman yang ingin bergabung menjadi bagian dari Medan Doodle Art, tidak terkecuali bagi kamu yang ingin bergabung namun tidak bisa menggambar. Silakan kirim pesan melalui akun Instagram @medan.doodleart agar diproses lebih lanjut oleh admin. Karena kreativitas jika tidak dikembangkan akan menjadi potensi yang hilang begitu saja. Yuk, tunjukkan kepada anak muda lainnya bahwa wadah untuk melampiaskan kreativitas positif ada banyak di sekitar kita.

Sumber: CERITA MEDAN

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *