SAMPAN Kalimantan: Berus Mata Buaya Mangrove Langka Ditemukan di Bentang Pesisir Padang Tikar

SAMPAN Kalimantan mengadakan press konpers terkait temuan identifikasi spesies mangrove terlangka di dunia yang ditemukan di Bentang Pesisir Padang Tikar, Desa Tanjung Harapan, Senin (14/6). Tim identifikasi mangrove SAMPAN, Bekti mengatakan, temuan ini jadi indikator bahwa ekosistem mangrove Bentang Pesisir Padang Tikar masih sehat dan terjaga dengan baik. Temuan ini harus menjadi perhatian semua pihak dalam mendukung upaya perlindungan dan pengelolaan mangrove oleh masyarakat secara serius dan konkrit.
“Mangrove tua itu berjenis Bruguiera hainesii atau tumuk putih/berus mata buaya. Mangrove jenis ini hanya ada di 3 negara dengan jumlah tak lebih dari 203 pohon,” ucapnya dihadapan awak media.
Diceritakan dia, dari 203 pohon itu diantaranya di Singapura 3 pohon, Papua Nugini, 120 pohon dan Malaysia, 80 pohon. Adanya temuan jenis tersebut di Desa Tanjung Harapan, Kubu Raya merupakan kabar baik.
Diceritakan dia, lokasi temuan berus mata buaya berada di Teluk Pari Tanjung Terong, Desa Tanjung Harapan. Lokasi tersebut merupakan bagian dari areal kerja Hutan Desa Bentang Pesisir Padang Tikar.
Spesies ini ditemukan hidup pada substrat lumpur berpasir yang langsung menghadap ke Laut Cina Selatan dan berasosiasi dengan bruguiera sengaxula, bruguiera parviflora, dan bruguiera cylindrica. Dari informasi yang didapatnya, populasi tumuk putih sejak lama tidak begitu besar jika dibandingkan jenis tumuk lainnya di desa itu. “Penelitian identifikasi mangrove ini sudah kita lakukan di awal tahun 2017 lalu,” ucapnya.
Di tempat sama, Deputi SAMPAN Kalimantan, Denny Nurdwiansyah mengatakan, total identifikasi Mangrove Bentang Pesisir Padang Tikar yang dilakukan tim SAMPAN ada 64 jenis. Dari puluhan itu 4 jenis mengkhawatirkan, menuju kepunahann dan status berbahaya.
“Adanya temuan ini kabar baik. Ke depan SAMPAN akan mendorong agar wilayah ini bisa dijadikan sebagai laboratorium alam. Jadi pengunjung yang datang ke sini bisa rekreasi sambil belajar mengenal mangrove,” jelasnya.
Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *