Komunitas Crafter Medan (KMC); Terampil Berkarya dan Berwirausaha

Sekelompok orang kreatif, yang memiliki minat sama untuk berkarya dan berwirausaha di bidang kerajinan tangan atau handycraft, berkumpul dalam satu wadah, Komunitas Crafter Medan (KMC).

KCM beranggotakan perempuan ibu rumah tangga, tidak hanya Medan melainkan dari berbagai wilayah sekitarnya di Sumatera Utara. “Ada yang datang dari Deliserdang, Binjai dan Langkat. Ya, macam-macam daerah, kadang yang jauh itu pun tidak bisa sering ketemu, tapi setidaknya di media sosial kami aktif berkomunikasi,” kata Ketua KCM Aisyah, dijumpai di arena Ramadan Fair, Rabu (14/6).

Selama ini menurut Aisyah, mereka hanya bertemu di media sosial. Sehingga dia tidak tahu persis berapa jumlah pasti anggota komunitas ini. “Tapi setidaknya paling sedikit ada 50 orang yang aktif dan sering ketemu dalam event-event pameran, atau ngumpul rutin sebulan sekali,” ujarnya.

Kesempatan berkumpul rutin sebulan sekali itulah, yang mereka manfaatkan untuk saling berbagi informasi, ilmu, atau membicarakan program ke depan. Anggota komunitas ini sebutnya memiliki beragam keahlian membuat aneka handycraft, mulai dari pernak-pernik asesories, perlengkapan fashion, hingga hiasan rumah.

“Biasanya, satu orang yang punya kemampuan tertentu akan mau berbagi ilmu kepada rekan-rekan yang ingin belajar. Tidak ada perasaan takut tersaingi, yang jelas kami ingin sama-sama pintar dan juga sama-sama maju,” ujar Aisyah.

Selama beraktivitas, mereka mendapat banyak manfaat terutama bagi anggota yang berstatus ibu rumah tangga bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Hasil karya mereka, selama ini dijual secara online atau melalui berbagai event pameran atau bazaar.

Kesempatan pameran atau bazar yang diikuti tersebut, juga mereka dapatkan secara swadaya dan swadana. Dalam arti, mereka membayar ke panitia untuk mendapatkan stand. Atau mereka berinisiatif membuka bazar kecil-kecilan di taman-taman kota, seperti yang sering dilakukan di Taman Rusa USU.

“Selama ini kami memang belum mendapatkan binaan pemerintah atau instansi lain, sehingga belum pernah yang namanya mendapatkan fasilitas stand pameran dari instansi tertentu, apalagi bantuan-bantuan. Bahkan binaan dalam bentuk pelatihan belum pernah kami dapatkan,”sebut Aisyah didampingi suaminya, Deddy Afdillah yang juga menjadi pembina KCM, serta sejumlah rekannya seperti Armi Engelita, Anggi Maitari.

Baru belakangn ini sambungnya, KCM masuk jadi bagian pembinaan pengurus Karang Taruna Kota Medan, melalui Karang Taruna-lah sebagian dari anggota KCM sudah merasakan pembinaan.

Seperti baru-baru ini, sejumlah anggota KCM mengikuti pelatihan keterampilan kewirausahaan pemuda yang diselenggarakan Karang Taruna bersama Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Medan.

Di situ, Aisyah sendiri diberi kepercayaan menjadi instruktur. Juga, Karang Taruna memfasilitasi stand pameran di arena Ramadan Fair. Ini melengkapi aktivitas mereka selama bulan Ramadan, karena sejak awal Ramadan lalu mereka juga membuka stand pada Ramadan Expo yang digelar di D”Cruise, Jalan KL Yos Sudarso Medan.

“Perlahan-lahan kami ingin mengangkat potensi anggota KCM ini. Kami lihat, sayang jika kreativitas mereka tidak difasilitasi dengan pembinaan intensif.”

Ke depan, sejumlah program sudah kami susun untuk pelaku-pelaku usaha bidang handycraft ini,” kata Eko Hendra, Ketua Bidang Usaha Ekonomi Kreatif dan Koperasi Karang Taruna Medan.

Sumber: Medan Bisnis Daily

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *