Global Cigarette Movement (9 CM) Bali; Tanamkan Bahaya Merokok Sejak Dini

Anak muda Bali ternyata tidak hanya aktif dalam berbagai perhelatan seni budaya. Mereka juga sangat peduli dengan kesehatan, khususnya untuk memerangi penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan merokok.

Komunitas Global Cigarette Movement (9 CM) Bali nama komunitas anak muda ini.   Kelompok 9 CM menjadi wadah anak muda yang berpartisipasi dalam memperjuangkan pengendalian tembakau di Bali. Terhitung ada tujuh cabang komunitas yang sama, tersebar di seluruh Indonesia.

Cabang Bali dibentuk belum genap setahun, tepatnya pada Februari lalu. Anak-anak muda ini bersama-sama membahas seputar rokok dan permasalahannya.

“Kelompok kami masih berupa tutor sebaya, anggotanya adalah anak-anak muda usia 13 hingga 25 tahun,” terang ketua komunitas, Ni Putu Sri Pratiwi.

Tercatat ada 47 anggota yang bergabung dalam komunitas ini. Mereka tersebar di empat kabupaten dan satu kota di Bali, yaitu Tabanan, Gianyar, Badung, dan Bangli. Mereka mencoba menginformasikan kepada masyarakat tentang bahaya merokok dan pentingnya Indonesia untuk ikut menandatangani Framework Convention on Tobacco Control (FCTC).

Sudah banyak kegiatan yang diadakan oleh komunitas yang bisa dikata masih belia ini. Pada April hingga Mei lalu, mereka menyelenggarakan serangkaian acara berupa sosialisasi ke delapan sekolah di dua kabupaten, Tabanan dan Gianyar.

Sekolah yang mereka datangi di antaranya SMPN 1 Gianyar, SMPN 1 Tabanan, SMK Restumuning Perean, SMKN 1 Tabanan, SMAN 1 Tabanan, SMAN 1 Kediri, SMAN 2 Tabanan, dan SMAN 1 Marga.

Anggota 9 CM, I Wayan Windi Artha, yang juga siswa SMAN 1 Tabanan, mengatakan sangat senang bisa bergabung dalam komunitas ini.

“Dengan ikut komunitas ini, saya ingin mengubah pola pikir masyarakat terhadap bahaya rokok dan melindungi anak-anak dari asap rokok,” ujarnya.

Berbeda dengan Windi yang tidak pernah merokok, anggota yang lain, I Dewa Gede Putra Arnata mengaku pernah menjadi korban rokok.

“Dahulu saya pernah menjadi pecandu rokok, namun karena suatu hal saya berhenti. Saya senang bisa ikut dalam komunitas ini. Saya bisa membagikan pengalaman saya bagaimana bahaya merokok yang pernah saya alami,” tuturnya.

Selain itu, 9 CM juga mengadakan acara Rekreasi Anak 2016 dalam rangka memperingati hari kemerdekan. Kegiatan ini diadakan berkerja sama dengan Forum Anak Daerah Tabanan. Mereka mengundang pelajar SD dari semua kecamatan di Kabupaten Tabanan. Para anggota 9 CM mengajak anak-anak itu untuk bermain sekaligus mengedukasi mereka agar mengerti bahaya rokok.

Melalui penanaman bahaya rokok sejak dini, diharapkan mereka tidak akan berpikir untuk merokok. Ada lima permainan yang mereka berikan, satu diantaranya permainan tembak peluru. Di dalam permainan itu, peluru diibaratkan sebagai rokok yang akan menembus jantung manusia. Selain itu juga ada permainan pazzel yang memberi makna bahwa merokok itu berbahaya.

Komunitas 9CM juga mendapat kesempatan menjadi pembicara dalam seminar yang diadakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Hari itu juga sekaligus sebagai acara memperingati hari tembakau sedunia. Tidak hanya itu, mereka mengirimkan 10 ribu surat kertas yang ditujukan kepada presiden agar presiden ikut menandatangani FCFC.

Dengan demikian diharapkan dampak bahaya rokok di Indonesia bisa berkurang.

Sumber: Tribun News

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *