‘Star Party’, Cara Nikmati Langit Dieng Sikunir Ala Himpunan Astronomi Amatir Jakarta

Akhir minggu memang waktunya buat kumpul-kumpul. Bisa nikmatin kebersamaan bareng keluarga di rumah atau berlibur ke satu tempat wisata. Selain keluarga, sama teman atau sahabat juga enggak kalah seru. Apalagi, bareng teman-teman sekomunitas. Yap, kayak yang dilakuin oleh komunitas penjelajah angkasa, Himpunan Astronomi Amatir Jakarta, akhir pekan lalu.

Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) menyelenggarakan kegiatan kemah bintang yang disebut Star Party. Buat pencinta astronomi, kegiatan tersebut kayaknya wajib dilakuin. Selain buat nambah ilmu dan teman, juga sebagai sarana refleksi pikiran atas kebesaran yang diciptakan-Nya.

Star Party kali ini digelar di Dieng. Tepatnya, di Camping Ground Sikunir, Desa Sembugan yang diklaim sebagai desa tertinggi di Pulau Jawa. Dikenal juga sebagai “Negeri di Atas Awan”, tempat tersebut selalu ramai pengunjung dari berbagai daerah. Kebanyakan yang datang cuma buat ngelihat Golden Sunrise yang digadang-gadang sebagai sunrise terbaik se-Indonesia. Berbeda dengan HAAJ, mereka datang buat ngamatin langit dan berburu panorama Milky Way.

Kegiatan HAAJ ini berlangsung selama 28—30 Juli 2017 dengan keberangkatan dari markas HAAJ, Planetarium Jakarta, pukul 20.00. Segala peralatan yang diperlukan disiapin. Peralatan tersebut punya kegunaan masing-masing buat misi pengamatan yang berbeda. Enggak lupa, tenda juga dibawa sebagai tempat istirahat.

Selain itu, pemilihan tanggal keberangkatan juga memiliki alasan tersendiri. Selain karena merupakan waktu strategis untuk nge-camp, juga karena bertepatan dengan adanya puncak hujan meteor Delta Aquarid. Hujan meteor ini tampak memancar dari rasi bintang Akuarius. Intensitasnya mencapai 15—20 meteor per jam di langit malam.

Menariknya, puncak hujan meteor ini berlangsung selama tiga malam berturut-turut, enggak kayak hujan meteor pada umumnya. Satu hingga dua jam sebelum fajar biasanya ada pemandangan paling menakjubkan dari hujan meteor Delta Akuarid. Sayangnya, karena mendung dan banyak kabut yang menyelimuti tempat camping, pemandangan hujan meteor enggak semenarik biasanya. Hanya terlihat sekilas.

Hal itu enggak nyurutin niat mereka dalam mengamat langit. Saat menunggu langit terbuka, mereka mengisinya dengan diskusi banyak hal, mulai dari hujan meteor hingga cara memotret objek langit. Udara dingin yang makin menusuk tulang juga enggak bikin surut ketertarikan mereka.

Terlepas dari itu minimnya persiapan, kegiatan HAAJ ini jadi kegiatan yang menarik buat para pencinta astronomi atau pun masyarakat umum. Soalnya, keindahan langit enggak hanya dipandang secara keseluruhan, tapi juga dilihat secara saksama menggunakan alat bantu. Apalagi, komunitas ini dibangun atas dasar kesamaan hobi. Pastinya, lebih seru, dong, kalau melakukan pengamatan sambil jalan-jalan sama teman-teman satu hobi.

Nah, buat lo yang punya ketertarikan dengan astronomi, lo bisa kepoin informasi lewat situs ini atau gabung kegiatan astronomi yang diadakan oleh Himpunan Astronomi Amatir Jakarta yang bermarkas di Planetarium Jakarta ini.

Sumber: VIRAL KINCIR

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *