Couchsurfing Indonesia; Perluas Jaringan Traveler Hingga Seluruh Dunia

Bepergian ke luar kota, apalagi keliling Indonesia sering dikonotasikan dengan mengeluarkan budget yang besar. Tapi siapa yang akan menolak jika bepergian keliling Indonesia dengan modal minim? Saya pun tidak akan menolak.

Couchsurfing merupakan komunitas untuk para traveler di seluruh dunia untuk bisa saling berbagi dan memperluas jaringan. Salah satunya dengan berbagi akomodasi untuk sesama member disaat travelling yang tentunya akan membuat perjalanan lebih hemat dan lebih mengenal orang-orang baru. Dengan 14 juta orang di 200 ribu lebih kota yang saling berbagi perjalanan mereka.

Komunitas ini pun juga sudah ada di Indonesia dari tahun 2004. Dimulai dari seorang gadis Indonesia yang sangat suka bepergian, Nancy Margareta yang kini sudah tinggal di Jerman. Ia adalah seorang inisiator CS yang awalnya menggemparkan Couchsurfing di Indonesia dengan membuat banyak event maupun festival untuk menarik banyak orang agar ikut bergabung di komunitas ini.

Di Indonesia itu sendiri terdapat 181.393 member. Sedangkan di Jakarta terdapat 48.751 member CS. Perwakilannya di Indonesia tidak hanya satu, tetapi ada 8 orang dari 4 kota perwakilan. Jakarta, Bandung, Jogja dan Malang.

Komunitas ini bisa diikuti oleh segala umur dengan batas minimum 18 tahun. Dikarenakan pada umur 18 tahun seseorang sudah bisa dianggap dewasa. Seleksi untuk bergabung di komunitas ini dilakukan secara secara personal.

Untuk bergabung dengan komunitas ini pun sangatlah mudah. Kita hanya diharuskan untuk membuat akun di website Couchsurfing dan setelah itu mengisi data-data diri kita secara lengkap dan jujur karena data tersebut lah yang nantinya akan dilihat oleh member Couchsurfingdi seluruh dunia.

Di dalam Couchsurfing ini sendiri terdapat 3 inti kegiatan. Yaitu Menerima tamu, menjadi teman jalan-jalan Couchsurfer yang sedang datang di kotanya atau menjadi traveler. Dalam kegiatan kita sebagai penerima tamu Couchsurfing, rumah kita pun akan dibuka untuk orang yang akan datang ke kota kita. Begitu pun sebaliknya, jika kita ingin pergi ke kota lain, kita bisa memilih salah satu dari member Couchsurfing yang bersedia untuk menerima kita tinggal sementara atau menginap di rumahnya.

Selain 3 kegiatan tersebut. Sebagai Couchsurfer kita juga bisa mengadakan event yang dapat mengundang member dari Couchsurfing lainnya. Seperti salah satu member dari Jogjakarta yang terkenal sangat aktif, Didin Jamaludin yang sangat sering mengadakan event di setiap kota manapun yang ia kunjungi untuk saling bertegur sapa dan berbagi cerita sesama Couchsurfer di seluruh Indonesia di tiap daerahnya.

Rata-rata traveler yang menginap di rumah member Couchsurfing biasanya sekitar 2-3 hari. Tetapi tetap memungkinkan jika ada yang ingin singgah selama lebih dari itu. “Bahkan saya juga pernah menerima tamu menginap di rumah saya sampai satu bulan. Semua tergantung dengan kesediaan si penerima tamu mau berapa lama nerima si traveler. Gak ada batas-batasan waktu.” ujar Stevanus Krisyanto, salah satu ambassador CS Jakarta saat diwawancarai di Gathering Couchsurfing Indonesia (15/7).

Tidak hanya hemat, keuntungan yang didapat dari travelling keliling Indonesia pun dirasa sangat banyak bersama Couchsurfing. Selain menambah banyak teman maupun jaringan. Kita juga bisa dengan mudah mempelajari kebudayaan suatu daerah dari member CS yang akan menemani kita di satu daerah maupun yang menjadi tuan rumah. Wawasan pun akan bertambah semakin luas.

Sumber: Good News From Indonesia

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *