Komunitas Historia Indonesia atau biasa disingkat KHI, merupakan organisasi nirlaba-independen yang bergerak dalam bidang sejarah, kebudayaan, pendidikan dan pariwisata. KHI memiliki tiga pilar utama dalam setiap gerakannya, yaitu rekreatif, edukatif dan menghibur.
KHI merupakan suatu wadah bagi kaum muda peduli sejarah dan budaya Indonesia yang didirikan di Jakarta pada 22 Maret 2003 oleh Asep Kambali, mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Pada awal berdirinya, KHI diberi nama KPSBI-Historia, yaitu kependekan dari Komunitas Peduli Sejarah dan Budaya Indoesia – Historia. Namun, pada tahun 2005/2006, KPSBI-Historia dirubah namanya menjadi Komunitas Historia Indonesia atau disingkat KHI. KPSBI-Historia inilah yang menjadi cikal bakal dari gerakan KHI sampai sekarang.
Pada akhir tahun 2008 dan awal tahun 2009, KHI mulai menggunakan sarana blog, twitter dan facebook untuk mengkomunikasikan program-program komunitasnya itu. Kini anggota KHI sudah tercatat lebih dari 23.500 orang yang tersebar di seluruh Dunia.
Pada awal berdirinya, KHI hanya beranggotakan 7 orang, yaitu terdiri atas beberapa mahasiswa Universitas Negeri Jakarta UNJ dan Universitas Indonesia UI. Walaupun bermodal seadanya, KHI sering mengadakan acara bulanan secara rutin.
KHI memiliki visi membangun nasionalisme & patriotisme Indonesia dengan misi menumbuhkan kesadaran sejarah dan budaya bangsa dengan menyelenggarakan program-program yang rekreatif, edukatif dan menghibur. Komunitas ini tak hanya berhasil menarik minat banyak anak muda untuk mencintai sejarah, tapi berhasil menarik simpati beberapa lembaga dan perusahaan seperti Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Bagi KHI, sejarah dan budaya bukan hanya sekadar subjek pelajaran di sekolah. Sejarah dan budaya adalah sumber patriotisme dan nasionalisme rakyat, seperti dalam penggalan lirik lagu kebangsaan, Indonesia Raya, “… bangunlah jiwanya, bangunlah badannya …” membangun jiwa berasal dari sebuah pemahaman akan sejarah bangsa dan negaranya sendiri.
Melalui kreativitas kekinian, KHI menghadirkan berbagai acara yang mampu menarik minat generasi tua dan muda untuk makin mencintai sejarahnya. Berwisata malam di kota tua Jakarta; Menjelajahi kampung-kampung Tionghoa; Atau bahkan menginap semalam di museum; Semua program menarik ini disajikan secara reguler oleh KHI. Selain program-program menarik, para relawan KHI juga terus dibekali dengan berbagai orientasi dan pelajaran budaya serta sejarah. Hal ini menjadi bekal bagi relawan untuk menjadi pemandu di program-program tur yang dirancang KHI. Asep Kambali selaku ketua dan pendiri KHI menyebut orientasi sebagai ‘cuci otak’ sekaligus kaderisasi. Program yang cukup dikenal dari komunitas ini adalah Heritage Trail Pecinan Tangerang, Walking Tour Soempah Pemoeda, Tour de Busway, Wisata Malam Kota Tua, dan Night at The Museum.
FOTO: DOK. KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA