GROPESH: Kumpulan Anak Muda Yang Unggul Dan Peduli Terhadap Lingkungan

Gropesh yang pada awalnya menamakan diri sebagai Grombolan Peduli Sampah, terbentuk oleh perwakilan Orang Muda (OM) se-Indonesia mengadakan pertemuan nasional (PERNAS 2005) di Cibubur, Jakarta pada tanggal 12 – 16 November 2005, yang kemudian sebagai bentuk konkret dari pertemuan tersebut pada tanggal 24 – 25 Maret 2007 diresmikan Gropesh. Pada awalnya Gropesh hanya melakukan aksi-aksi kampanye peduli sampah yang berguna membangun kesadaran akan kepedulian terhadap sampah.

Pada tanggal 24 September 2010, Grombolan Peduli Sampah ini berubah nama menjadi Gerakan Orang Muda Peduli Sampah (masih bersingkatan Gropesh). Sampai saat ini, sudah banyak kegiatan yang dilakukan oleh Gropesh misalnya: mengadakan aksi penyadaran tentang di sekolah-sekolah tertentu seperti di St. Yakubus, Santa Ursula, Tarakanita, Atma Jaya dan masih banyak lagi. Bersamaan dengan aksi penyadaran tersebut, Gropesh juga memberikan beberapa macam bentuk pelatihan seperti cara membuat pupuk kompos skala rumah tangga, kompos metode Takakura, penggunaan Bor Biopori, kerajinan tangan dari bahan-bahan sampah an-organik dan cara pemilahan sampah khususnya pada anak-anak.

Gropesh memiliki visi untuk menjadi kelompok orang muda yang unggul dalam mewujudkan habitus bersih dan kepedulian terhadap lingkungan sebagai bagian dari iman, khususnya dalam Lingkup Jatabek. Komunitas ini ingin mewujudkan visi tersebut dengan langkah konkret melalui misi-misinya yaitu; Meningkatkan kualitas dan kuantitas anggota Gropesh, kampanye gerakan 3R + R (Reduce, Reuse, Recycle + replant). Kampanye” dipilih karena yang diharapkan adalah perubahan perilaku, bukan sekedar tahu. Selain itu juga membuat pelatihan pengelolaan sampah dan pelatihan lain yang mendukung peningkatan kualitas anggota Gropesh, dan membangun jejaring dengan kelompok/ komunitas/ lembaga yang memiliki keprihatinan serupa.

FOTO: DOK. KOMUNITAS GROPESH

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *