Minggu, 14 Februari 2016, komunitas Terminal Hujan mengadakan Gathering Pengajar Terminal Hujan. Kegiatan ini dilakukan untuk merangkul para pengajar maupun volunteers Terminal Hujan yang bersedia meluangkan waktu untuk menularkan keceriaan, berbagi ilmu dan tawa pada adik-adik Terminal Hujan. Acara dimulai tepat pukul 09.00 WIB dibuka Kak Ana, selaku MC, yang dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh ketua Terminal Hujan yaitu kak Haqi Zou Fadillah, sekaligus untuk menyampaikan sambutannya.
Selanjutnya para peserta dipandu senam oleh Kak Nova dan Kak Afril sebelum sesi permainan dimulai. Permainan “The wrong instructions” dan “Tangkap Badak” pun sangat menjebak dan melatih konsentrasi para pengajar yang berpartisipasi. Beberapa permainan lainnya dipandu oleh Kak Biko dan Kak Tomi. Games pertama itu “Ikuti instruksi pola kertas”, games ini dilakukan dengan mata tertutup lalu hanya mendengarkan peritah yang diucapkan hingga akhirnya masing-masing peserta memiliki pola robekan kertas yang berbeda-beda. Yang kedua yaitu “The longest line”, para peserta diminta untuk membuat jarak sepanjang-panjangnya bagi setiap kelompok dengan hanya menggunakan anggota tubuh. Dan yang terakhir yaitu menggambar filosofi dengan tema pendidikan dalam waktu 3 menit, dan setiap orang hanya diberi kesempatan untuk membuat satu goresan dan spidol tersebut harus selalu berputar dari satu peserta ke peserta lainnya dalam satu kelompok.
Selesai istirahat, shalat dan makan, acara pun dilanjutkan dengan penyampaian materi padat selama 1 jam bersama Prof. Dr. H. Arief Rachman, M. Pd. selaku Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO yang mengangkat tema “Pendidikan Anak Berbasis Sekolah Non Formal”. Pada kesempatan ini adik-adik Terminal Hujan pun menampilkan bakat yang mereka milliki dengan mempersembahkan Tari Saman. Kemudian, Ka Haqi dan Ka Tomi menyerahkan beasiswa kepada adik-adik Terminal Hujan yang berprestasi di sekolahnya. Dan beasiswa ini jatuh pada siswa kelas 6 yaitu Anisa dan siswa kelas 5 yaitu Dhea.
Pada penghunjung acara, adik-adik Terminal Hujan memberi persembahan berupa sebuah lagu yang diikuti oleh para pengajar hingga pada akhirnya adik-adik TH menarik masing-masing kakak kesayangannya, bagian yang sangat mengharukan karena pada saat itupula kakak pengajar dan adik Terminal Hujan merasa sangat merangkul satu sama lain.
FOTO: DOK Komunitas Terminal Hujan