Komunitas #Untukpapua berdiri pada tanggal 1 September 2013 yang diinisiasi oleh tujuh orang founder yang berasal dari Universitas Gadjah Mada namun berbeda jurusan dan fakultas. Hal ini diawali oleh founder utama yaitu Fajar Surya selaku ketua dari komunitas #Untukpapua yang selalu berdiskusi dengan berbagai pihak, utamanya dosen, Lembaga Sosial Masyarakat dan berbagai komunitas yang terkait tentang Papua khususnya di bidang pendidikan. Kemudian Fajar berdiskusi pula dengan mahasiswa dari berlatang belakang ilmu displin yang berbeda tentunya dengan memiliki visi dan misi yang sama untuk memajukan pendidikan di Papua.
Akhirnya terbentuklah batch pertama yang beranggotakan 30 orang mahasiswa dengan latar belakang displin ilmu yang berbeda, namun tentunya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mewujudkan impian masyarkat Papua dengan sentuhan pendidikan. Lalu mereka bersama-sama membulatkan tekad untuk pergi ke ujung timur negeri demi mewujudkan impian Rumah Belajar yang ada di Papua. Tidaklah mudah untuk mempersiapkan segala hal di tengah padatnya jadwal kuliah dan organisasi maupun kegiatan di luar selain itu. Begitupun dengan fisik, mental, dan program, serta dana yang cukup menguras energi dan pikiran. Kemudian komunitas #Untukpapua bekerjasama dengan pihak UGM dalam hal administratif perizinan. Hal ini dilakukan agar kegiatan yang dilaksanakan dapat bersinergi dalam mewujudkan pendidikan di Papua yang lebih baik.
Setelah melakukan berbagai diskusi dengan pemerintah daerah di Papua dan Papua Barat, akhirnya komunitas #Untukpapua diberikan kesempatan untuk dapat melaksanakan Langkah Nyata pertamanya yang dilaksanakan di Kampung Manyaifun, Distrik Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Ampat, Propinsi Papua Barat. Beberapa program yang dilakukan tim #Untukpapua batch pertama selama di Kampung Manyaifun, Distrik Waigeo Barat Kepulauan, Raja Ampat, Papua Barat tahun pertama dalam berbagai bidang seperti, Pembangunan Kitorang Pun Rumah Belajar, Instalasi Panel Surya, Pembinaan Koperasi Umum, Perencanaan dan Pengembangan Obyek parawisata, Pelayanan dan Penyuluhan Kesehatan Umum dan Pembinaan Teknik Pemupukan atau pembuatan pupuk, serta Teknik Budidaya Tanaman Pangan.
Untuk kegiatan batch ke 2 dari #Untukpapua pada tahun 2015 melakukan kegiatan di Kampung Sisir, Kaimana Papua Barat. Kegiatan tahun ini dilakukan oleh 30 orang batch kedua yang bekerjasama dengan pihak pemerintah daerah maupun pihak investor. Pada Tahun 2015 #Untukpapua melakukan kegiatan dengan fokus program sebagai tiga hal, yaitu dari segi pendidikan misalnya Pembuatan rumah senja Kaimana (Rumah Belajar), dari segi pengembangan wilayah misalnya Manajemen Limbah Rumah Tangga dan Peningkatan Kualitas Air, terakhir dari segi pengembangan UMKM adalah Penerapan Ecology Industri, Peningkatan Nilai Ekonomi Bahan Mental Hasil Bumi dan Optimalisasi Potensi Tanaman Herbal.
Setiap program dalam kluster-kluster yang dibuat oleh tim #Untukpapua berusaha menjadi solusi bagi permasalahan yang ada dalam masyarakat, serta memiliki tujuan spesifik dalam pemberdayaan dan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat Manyaifun dan Kaimana pada dua tahun terakhir. Tema besar program kegiatan yang diangkat oleh team #Untukpapua yaitu “Pembangunan Kawasan Terpadu dan Pengembangan Kearifan Lokal Melalui Penguatan Kapasitas Masyarakat “ Kegiatan #untukpapua dilaksanakan setiap tanggal 1 Juli hingga 31 Agustus disetiap tahunnya. Dalam kurun waktu sekitar enam minggu, tiga puluh volunteer yang tergabung dalam tim #Untukpapua ini melaksanakan berbagai program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kampung – kampung di Papua dan Papua Barat.
Tahun 2016 ini #Untukpapua kembali melakukan aksi Nyata dengan terjun ke lapangan dan bergerak mewujudkan impian dan harapan dari adik – adik kita di Papua dalam wujud pembuatan Rumah Belajar Mansurbabo di Kampung Harapan Jaya Misool Selatan dan pembuatan dan peningkatan kapasitas warga lokal dalam bentuk pembuatan Rumah Produksi kripik tempe berbahan sagu di Kampung Supriori Papua Barat. Selain itu ada juga kegiatan Roadshow di beberapa sekolah utamanya di wilayah Jakarta dan Yogyakarta untuk memperkenalkan kegiatan #Untukpapua dalam bentuk media presentasi melalui video perjalanan selama 3 tahun #Untukpapua, selain itu memperkenalkan buku dokumentasi perjalanan kami selama di Papua dalam sebuah buku bernama “ Jejak Kaki di Timur Negeri” dan memperkenalkan Papua melalui lagu “campaign “ Papuaku Papuamu” yang dimana melibatkan beberapa artis lokal Jakarta,Yogyakarta dan Papua.
FOTO: DOK. Komunitas Untuk Papua
Mau bertanya, apakah masyarakat umum atau mahasiswa dari univ lain bisa ikut bergabung, kegiatan sosial yg sangat luar biasa baiknya ingin ikut membangun papua.