Aksi Perdana Action!: Kampanye anti kekerasan dengan metode antarteman

I noticed words have gravity. I’ve seen them crush people from a first-person perspective. I felt a phrase fall out of my mouth like an atom bomb without the knowing the effects will radiate for years. We have a habit of overpowering and taking what does not belong to us. But I pray that we are making our way towards the moment when our tongues are the only thing left for us to conquer.

Penggalan tersebut merupakan kutipan dari sebuah puisi berjudul “Elementary” yang ditulis oleh G. Yamazawa. G menceritakan pengalamannya menghina seseorang. Ayah G kemudian menegurnya dengan sebuah pertanyaan sederhana; pertanyaan yang membuat G sadar bahwa ada begitu banyak cara untuk menyakiti seseorang, salah satunya melalui kata-kata.

Siang kemarin, 11 Maret 2016, tim Komunita.ID menghadiri aksi perdana dari gerakan anak muda anti kekerasan (Allied Children against Violence/ Action!) di @america, Pacific Place. Gerakan ini didukung oleh sejumlah media, salah satunya Komunita.ID. Misi gerakan ini jelas, yakni untuk memutus rantai kekerasan terhadap seluruh anak di Indonesia. Action! menggunakan metode antarteman, yakni berani membela teman yang tertindas dari tindak kekerasan.

Dalam acara perdananya, Action! mempersilakan Ghivo Pratama untuk maju memberikan kata pengantar. Ghivo menceritakan kisah seorang anak yang menerima kekerasan verbal dari teman sekelasnya dan bagaimana kekerasan verbal mengakibatkan rasa minder bertahun-tahun, karena ia adalah salah satu korban kekerasan yang dilakukan oleh teman-teman sekolahnya.

Action! menghadirkan tiga orang pembicara; Susanto dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Diena Haryana dari Sejiwa, dan Baby dari Sudah Dong. Talkshow dipandu oleh Sartika Hasirman sebagai moderator. Di penghujung acara, seluruh hadirin membaca deklarasi anak Indonesia untuk toleransi.

Deklarasi tersebut mengimbau anak-anak Indonesia untuk tidak berdiam diri ketika sebuah kekerasan dan ketidakadilan berlangsung. Apabila kekerasan terjadi menimpa mereka, mereka harus berani bertindak. Mereka harus berani meminta pertolongan. Apabila kekerasan terjadi pada teman atau kerabat mereka, mereka harus berani juga melakukan tindakan-tindakan untuk menghentikan kekerasan tersebut.

Teman-teman Komunita.ID, tahukah kalian bahwa celaan dan makian juga merupakan bagian dari kekerasan? Celaan dan makian mengakibatkan efek negatif yang tidak bisa kita kira. Action! selalu mengingatkan bahwa apa yang terlihat biasa saja bisa jadi bahaya. Ayo, mulai tingkatkan perhatian kalian ke hal-hal yang dianggap biasa! Membela temanmu dari kekerasan bisa meninggalkan jejak yang luar biasa bagi mereka. Stand up for yourself. Stand up for them.

 

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *