Rumah Cemara: Ciptakan Indonesia Tanpa Diskriminasi Terhadap ODHA dan Pengguna Narkoba

Rumah Cemara (RC) didirikan pada tanggal 1 Januari 2003 oleh lima orang pecandu narkoba dalam pemulihan yang percaya bahwa sebuah perubahan dalam masyarakat, harus diawali dari perubahan di dalam komunitas itu sendiri. Sekarang, secara Hukum yang berlaku di Indonesia Rumah Cemara tercatat sebagai salah satu unit kerja dari sebuah yayasan yang bernama Yayasan Insan Hamdani.

Komunitas ini dibentuk dengan visi untuk memimpikan Indonesia tanpa diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS dan orang yang menggunakan narkoba, melalui misi dengan menggunakan pendekatan sebaya agar terciptanya kualitas hidup yang lebih baik bagi orang dengan HIV/AIDS dan pengguna narkoba di Indonesia.

Dengan semangat sebaya dan profesionalisme, Rumah Cemara bekerja untuk:
1. Mengurangi tingkat resiko kecanduan narkoba.
2. Menyediakan perawatan, dukungan psiko-sosial, dan pengobatan bagi orang dengan HIV/AIDS.
3. Mencegah infeksi HIV dikalangan populasi beresiko.
4. Melibatkan masyarakat umum di dalam kegiatan-kegiatan untuk menghapus diskriminasi kepada orang dengan HIV/AIDS dan pengguna narkoba.

Keanggotaan Rumah Cemara merupakan jejaring orang dengan HIV/AIDS dan pengguna narkoba terbesar di Jawa Barat. Sampai bulan Desember 2009, Pusat Perawatan Rumah Cemara telah memberikan layanan perawatan kecanduan kepada 200 orang pengguna narkoba. Keanggotaan Rumah Cemara termasuk 4,317 orang dengan HIV/AIDS dan pengguna narkoba, dan 1,276 orang dengan HIV/AIDS, didalam 61 kelompok dukungan sebaya, termasuk 3 kantor Rumah Cemara terletak di Bandung, Sukabumi, dan Cianjur.

Berbagai kegiatan yang telah dilakukan RC diantaranya membentuk sebuah divisi khusus untuk pendampingan sebaya Orang Dengan HIV AIDS (ODHA), program pengurangan dampak buruk untuk penjangkauan kepada populasi beresiko HIV seperti pengguna narkoba, pekerja seks serta penjara, membuka Kantor Cabang di Sukabumi dan Cianjur untuk pelayanan ODHA, mendirikan Rumah Cemara Interminal Football Club RC, yang pernah mewakili Indonesia di turnamen internasional bernama Homeless World Cup, dan juga Klinik Berjalan yang menyediakan layanan kesehatan dasar bagi masyarakat di daerah terpencil di Bandung yang tidak memiliki akses, selain mengurangi stigma tentang HIV/AIDS.
FOTO: DOK. Rumah Cemara

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *