Sudah 10 tahun Cinema Lovers Community (CLC) menggelar Festival Film Purbalingga. Rencananya, tahun ini akan digelar di lapangan voli Dusun Karangkemiri Desa Baleraksa Kecamatan Karangmoncol Purbalingga. Lain dari yang lain, CLC mengadakan pemutaran film dengan “layar tanjleb”.
Kesibukan utama dari CLC jelas melakukan filming dengan jadwal yang padat. Salah satu bocoran dari film dokumentasi yang dilakukan sejauh ini adalah wawancara dengan Pak Sarono, orang Purbalingga yang pernah merasakan hidup belasan tahun di pengasingan di Pulau Buru.
“Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe!…” demikian kata-kata Soekarno yang membakar semangat Sarono, yang saat itu merupakan pemuda desa yang sedang mengenyam bangku pendidikan. Ia kemudian pulang ke desa membela hak-hak warga desa atas tanah yang direbut penguasa. Sarono diciduk. Tanpa pengadilan, dipenjara di Purbalingga, Nusakambangan, Ambarawa dan belasan tahun di Pulau Buru.
Penasaran seperti apa film ini jadinya? Atau mungkin ingin turut serta terlibat? Kalian bisa kunjungi website resmi mereka.
Foto dan narasi disadur dari laman Facebook CLC.