Segerombolan pemuda dan pemudi menyisir pantai Teluk Palu mulai dari Anjungan Teluk Palu (bukan Anjungan Nusantara-Red.) hingga Jembatan Palu IV. Sembari berjalan, mereka memunguti sampah-sampah yang tergeletak di sepanjang pantai itu dan menaruhnya ke kantongan plastik yang sudah disiapkan masing-masing.
Aksi itulah yang ditunjukkan oleh Komunitas Pecinta Alam Rainbow Palu. Dikomandoi seorang ketuanya, ratusan anggota komunitas itu melakukan aksi bersih-bersih, Jumat (22/4/2016).
“Ini adalah salah satu bentuk kepedulian kami terhadap kebersihan,” ujar salah seorang anggota komunitas itu di sela-sela memungut sampah itu.
Tak ada rasa canggung yang terlihat dari mereka-mereka yang terlibat dalam aksi itu, baik anggota perempuan maupun laki-laki, meski di tangannya menjinjing sampah-sampah.
“Kalau untuk kebersihan, kenapa harus malu, toh ini untuk kebaikan untuk semua. Lagi pula inilah yang bisa kami lakukan. Sekaligus ingin menyatakan bahwa kami, di komunitas Rainbow juga cinta lingkungan yang bersih dan sehat,” ujarnya lagi.
Menurutnya, aksi seperti itu seharusnya tidak hanya dilakukan ketika memperingati Hari Bumi yang kebetulan bertepatan dengan hari itu. “Sudah terlalu mainstream jika nanti pada Hari Bumi, malah terkesan latah. Kalau bisa setiap saatlah dilakukan seperti ini,” anjurnya.
Ia berharap, aksi seperti itu juga dilakukan oleh komunitas-komunitas lainnya yang ada di Palu, terutama yang berafiliasi dengan gerakan kebersihan atau hijau.
Ia menyentil, katanya cukup banyak komunitas yang menyatakan diri cinta terhadap kebersihan atau lingkungan, namun aksi nyatanya nyaris tidak ada alias “omdo” atau omong doang. “Tunjukkanlah biar Palu menjadi lebih baik,” sebutnya.
Sumber: Berita Palu