BaTmen: Tak Setuju Reklamasi Karena Dampak Buruk

Megaproyek Coastal Area di Balikpapan terus bergulir, bahkan saat ini hanya tinggal menunggu rekomendasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.

Kegiatan reklamasi ini terus mengundang berbagai respon dari masyarakat. Tidak Terkecuali Ketua Ormas Balikpapan Tolong Menolong (BaTmen) Sosial, Ayu Wulandari.

BaTmen aktif dalam kegiatan sosial dan peduli lingkungan bersama tujuh komunitas lainnya.

Ketujuh komunitas lain tersebut adalah Association of Young Balikpapan (AOYB), Aliansi Bikers Sosial, Balikpapan Adventure, Black Orchid Balikpapan, Komunitas Relawan Anak Balikpapan, Slankers Balikpapan YOI dan BPK OI Balikpapan (sebelumnya ditulis Komunitas OI Balikpapan, Slankers Balikpapan Yol, Discovery Borneo Balikpapan, AOYB, MTMA, Balikpapan Adventure).

Ditemui di sela – sela kegiatan peringatan hari bumi Ormas Balipapan Tolong Menolong (BaTmen), ia mengatakan reklamasi akan membawa dampak buruk bagi lingkungan baik secara lansung maupun tidak langsung.

Dampak tersebut diantaranya berubahnya arus laut, hilangnya ekosistem penting, kenaikan muka air sungai karena terhambat masuk ke laut yang memungkinkan terjadinya banjir yang semakin parah.

Dampak lain yang akan dirasakan juga adalah kondisi lingkungan di wilayah tempat bahan timbunan, sedimentasi dan perubahan hidrodinamika.

“Dari sisi lingkungan banyak biota laut yang mati baik flora maupun fauna karena timbunan tanah urugan sehingga mempengaruhi bahkan merusak ekosistem yang sudah ada. Jika ekosistem rusak juga akan menganggu keseimbangan kehidupan manusia, “ katanya.

Selain itu, dampak sosial budaya diantaranya adalah kemungkinan terjadinya konflik masyarakat, dan isolasi masyarakat.

Sementara dampak ekonomi diantaranya berapa kerugian masyarakat, nelayan, petambak yang kehilangan mata pencahariannya akibat reklamasi pantai.

Ia berharap pemerintah kota Balikpapan jangan hanya berfikir meraup keuntungan sebanyak – banyaknya tanpa memerhatikan lingkungan dan makhluk hidup lainnya.

Menurutnya masih banyak cara untuk mengeruk keuntungan selain melakukan reklamasi.

“Jangan berfikir meraup keuntungan sebanyak-banyaknya, karena masih banyak kehidupan yang akan kita lalui nantinya. Pembangunan itu boleh, tapi perhatikan tentang lingkungan perhatikan mahluk hidup lain, karena banyak ekosistem yang dirusak juga akan mengganggu keseimbangan, “ ujarnya.

Foto dan berita diambil dari sumber.

 

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *