WALHI Gelar karnaval Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup Dalam Rangka Hari Bumi

Peringatan hari bumi tahun ini dirayakan Walhi dengan karnaval Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup (PNLH) XII. Karnaval PNLH dimulai dari pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang dengan dilepas Ketua DPRD Sumsel, Giri Ramanda N Kiemas.

Karnaval diikuti oleh peserta PNLH Walhi XII seluruh Indonesia, kelompok pecinta alam dan puluhan pelajar kota Palembang. Dalam karnavalnya, Walhi juga mengikutsertakan komunikas pecinta sepeda oentel dan komunitas seni traditional Palembang.

Karnaval peringatan hari bumi dibuka dengan longmarch menuju kawasan Kambang Iwak (KI) Park dan pelataran rumah dinas walikota Palembang. Dalam aksi karnavalnya, Walhi juga membawa bola dunia yang disimbolikkan bola globe ukuran besar. Sepanjang perjalanan itupun, peserta karnaval menyanyikan lagu-lagu daerah.

Ketua Dewan Nasional Walhi, Dadang Sudardja mengatakan karnaval yang dilaksanakan menjadi bagian dari pelaksanaan PNLH di kota Palembang. Selain karnaval, akan banyak serangkaian kegiatan kampaye lingkungan hidup yang digelar menyambut PNLH tahun ini.

“Ini menjadi bagian dari momentum organisasi tahunan.

Tahun ini, penyelenggaraannya di Palembang dengan mengkritisi kerusakan lingkungan yang pernah terjadi di Sumsel, yakni kebakaran hutan dan lahan (karhutla),”ungkapnya usai karnaval.

Dadang juga mengatakan serangkaian PNLH lainnya juga diisi dengan seminar, workshop, semiloka hingga pemilihan pengurusan kepengurusan Walhi. Serangkaian kegiatan juga akan dihadiri oleh pemerintah pusat, daerah dan pemangku jabatan lainnya.

“Dengan tema Indonesia Adil Lestari, utamakan keselamatan rakyat, Walhi mengajak masyarakat terutama pemerintah guna terus melestarikan lingkungan,”ujarnya.

Apalagi, kata Dadang, Sumsel pernah mengalami bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terluas di Indonesia tahun lalu. Dalam PLNH Walhi XII kedepan, Walhi tentu akan merekomendasikan akan permasalahan lingkungan di Sumsel.

“Karhutla menjadi salah satu rekomendasi dalam pertemuan nasional, terutama penguasaan wilayah gambut,”ungkapnya.

Ketua DPRD Sumsel, Giri Ramanda mengatakan pengalaman Sumsel menjadi wilayah terluas Karhutla, telah diantisipasi kalangan legislatif daerah. DPRD Sumsel telah menerbitkan Perda dalam pengantisipasi karhutla. Dalam Perda itu, pelaku aksi pembakar akan ditindaktegas.

“Sehingga konsen pengendaliannya, di pemerintah daerah. Bupati dan walikota hendaknya menjalankan aturan daerah itu dengan tegas. Hal ini agar pelaku jera melakukan aksi kebakaran lahan dan hutan,”ungkapnya.

Serangkaian PLNH, kata Giri hendaknya menelurkan berbagai rekomendasi dalam perlindungan dan pelestarian lingkungan terutama di Sumsel.

“Memperingati hari bumi, kita semua diajak menjaga lingkungan, dan menghentikan perusakan alam,”ungkapnya.

Setelah karnaval juga diselenggarakan aksi teratrikal ‎ dari mahasiswa dan berbagai orasi politik dari fungsionaris Walhi nasional.

Sumber: walhi.or.id

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *