Kamu sedang tidur-tiduran di kamar. HP atau laptop kamu nyala dan kamu lagi sibuk chatting sama mantan/main game/download mp3 shalawat nabi terbaru ketika kamu mendengar pintu diketuk. Adikmu, yang selama ini kamu kenal polos dan lurus-lurus saja, mendadak ngajak ngobrol dan nanya: “Kakak, emangnya seks itu apa sih?”
Waduh. Harus gimana, nih?
Jangan khawatir, karena #KamuTidakSendirian. Berikut beberapa tips dan trik dari Sobat ASK buat menghadapi situasi ini.
1. Jangan Panik
Pertanyaan kayak begini emang wajar ditanyakan oleh orang yang lagi beranjak dewasa. Sama seperti kamu dulu, adikmu bakal penasaran soal tubuhnya yang mulai berkembang dan hubungannya yang berubah dengan orang lain. Mungkin dia bakal mulai suka sama orang, mungkin dia bakal mimpi basah atau mens untuk pertama kalinya, atau dia pernah unduh video porno dan ngomong jorok. Itu semua wajar kok.
Justru kalau kamu panik dan keburu memarahi dan menilai dia macam-macam, dia bakal takut untuk ngobrol lagi sama kamu soal itu. Dan bisa jadi, dia bakal nanya-nanya soal ini dari teman-temannya atau sumber enggak jelas yang belum tentu bener. Jaga kepercayaan dia!
2. Pastikan Apa yang Kamu Bilang Bisa Dipertanggungjawabkan
Jangan sampai adikmu mendapat pemahaman yang salah atau informasi yang salah dari kamu. Kalau misalnya kamu enggak hafal dan enggak terlalu mengerti gimana jawab pertanyaannya, enggak ada salahnya kok untuk browsing bareng sama dia, baca-baca bareng dan mencari tahu di situs-situs yang emang bener dan bisa dipertanggungjawabkan isinya. Enggak ada salahnya juga buka-buka Sobat ASK, loh :p
3. Jujur Sama Dia, Tapi Proporsional
Percaya deh, enggak oke banget kalau kamu bohong ke dia atau ngasih dia jawaban yang kamu karang sendiri. Dia bakal tahu kebenarannya, atau bakal trauma dan bingung karena penjelasanmu. Mending kamu kasih jawaban yang jujur dan jelaskan secara terbuka dan dalam suasana yang nyaman dan hangat.
Tapi, bukan berarti kamu harus langsung menjelaskan semua yang kamu tahu soal pubertas, seksualitas dan sebagainya. Kalau dia masih SD, misalnya, mungkin kamu cukup ngejelasin dasar-dasarnya dulu: jelasin sama dia soal menstruasi dan pubertas, tapi mungkin dia belum terlalu perlu dikasih tahu terlalu banyak soal hubungan seks dan penyakit menular seksual.
Memberi informasi dan pengetahuan itu penting, tapi harus sesuai dengan usia dan seberapa banyak yang dia sudah tahu. Eh, omong-omong soal itu…
4. Jangan Remehkan Dia
Hanya karena kamu baru tahu soal ciuman saat kamu SMA, bukan berarti adikmu yang masih SMP belum mengerti. Perkembangan pengetahuan dan seksualitas seseorang enggak sama. Dia bisa saja tahu soal pubertas, seksualitas dan hubungan dari berbagai sumber. Bisa dari teman-temannya, bisa dari informasi yang dia dapat di buku dan internet, bahkan bisa jadi karena dia sedang atau pernah mengalaminya.
Sebagai Kakaknya, kamu harus bijak menanggapi kenyataan ini. Jangan gampang kaget dan panik kalau dia nanyain hal-hal yang belum kamu tahu saat kamu masih seusia dia. Jelaskan saja dengan tenang dan masuk akal, biar dia ngerti dan percaya sama kamu. Kalau dia percaya kamu dan merasa dihargai sama kamu, dia bakal mau cerita secara jujur sama kamu.
5. Lebih Baik Mencegah, Daripada Mengobati
Kamu mungkin tergoda untuk bilang, “Aduh dek! Kamu kok nanya yang gitu-gituan sih? Temen-temenmu pasti nakal-nakal ya? Udah enggak usah main sama mereka lagi! Enggak usah make-make internet lagi!”
Memang itu cara yang gampang. Tapi, sebenarnya enggak membantu. Ke manapun adikmu pergi, dia pasti nemuin percakapan soal ini. Bahkan, seiring dia beranjak dewasa, dia pasti bakal mengalaminya. Kalau dia perempuan, payudaranya akan tumbuh dan dia akan menstruasi. Kalau dia laki-laki, suaranya akan pecah dan dia mimpi basah. Mau dia nongkrong sama remaja masjid atau sama anak jalanan, proses ini enggak mungkin dihindari.
Lebih baik, kamu menjelaskan ke dia secara jujur dan membantu dia memahami persoalan-persoalan ribet ini, biar dia enggak tambah stres saat sudah dewasa. Percaya deh, dia lagi bingung dan penasaran banget. Kalau dia dimarahin dan dilarang-larang di saat seperti ini, dia malah akan ngambek dan makin bingung.
6. Kasih Contoh yang Baik
Tindakanmu bakal berbicara lebih kencang daripada omonganmu. Kalau kamu mau mengajarkan adikmu untuk ngehormatin diri sendiri dan orang lain, kamu juga harus berbuat seperti itu. Tunjukkin gimana caranya memperlakukan orang lain dengan baik, jangan cuma ceramahin dia. Ini penting, terutama kalau adikmu udah mulai nanya-nanya soal perasaan dan pacaran.
Selain itu, kalau kamu merasa dia belum siap untuk nonton porno, misalnya, ya jangan nonton porno kalau ada dia di rumah (walau di ruangan terpisah) dan jangan sampai koleksi kamu ditaruh di tempat yang gampang ketahuan sama adikmu.
Bahasa lainnya: jadi teladan yang baik. Jangan omong doang.
Bingung cara ngejawab adikmu yang makin penasaran? Jangan khawatir karena #KamuTidakSendirian.
Ilustrasi dan tips diambil dari laman resmi sobatASK.