IWAPI: Butuh Perhatian Pemerintah

katan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Salatiga  menyatakan akan terus meningkatkan kerjasama yang strategis dengan berbagai pihak untuk memberdayakan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya yang menjadi anggotanya. Diharapkan para pelaku UMKM  di kota ini mampu berdaya saing di tingkat ragional, nasional bahkan global.

Hal itu disampaikan sekretaris Iwapi Salatiga Tari Supadiyono di sela-sela rapat pembentukan prakoperasi Iwapi di sebuah rumah makan di Salatiga, kemarin. Tampak hadir ketua Iwapi Salatiga Ratna Kenis dan sejumlah pengurus.

“Perkembangan dunia usaha yang melahirkan persaingan semakin ketat antara produk lokal dan produk asing mengharuskan Iwapi mempersiapkan para anggotanya untuk dapat bersaing secara global. Di antaranya dengan meningkatkan kerjasama yang strategis dengan berbagai pihak sekaligus pengikatan memperoleh permodalan bagi anggota,” kata pengusaha salon kecantikan ini.

Menurut Tari, para anggota Iwapi bergerak di bidang-bidang usaha antara lain jasa kontraktor, manufaktur,dan industri rumahan (garmen, salon, katering, kerajinan, dll). Menurutnya,  Iwapi membantu wanita pengusaha mengembangkan kemampuan usaha mereka melalui pelatihan keterampilan, manajemen dan perbaikan akses mereka terhadap masalah finansial, teknologi serta jaringan bisnis.

“Selama ini dukungan pemerintah terhadap Iwapi tergolong minim. Padahal kami juga turut menggerakkan ekonomi sesuai visi pemkot di antaranya penciptaan UMKM. Kami berharap ke depan pemerintah bisa memberi dukungan kepada Iwapi untuk mengembangkan UMKM,” katanya didampingi ketua prakoperasi Iwapi Siti Ngafiah.

Dikatakan, pembentukan prakoperasi ini, dalam rangka sebagai salah satu upaya membantu para anggota terutama masalah permodalan. Diharapkan nanti, dengan berdirinya koperasi bisa menjalin kerjasama dengan perbankan untuk memperoleh modal usaha.

Foto dan berita diambil dari sumber.

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *