Komunitas Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) Banyuwangi mendapat pelatihan membuat usaha jamu tradisional. Pelatihan dimaksudkan agar para perempuan bisa menjalankan kegiatan ekonomi produktif.
Dalam bimbingan yang didukung Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, anggota komunitas diberikan bekal pengetahuan tentang cara memproduksi jamu yang higienis dan menyehatkan. Mereka juga dilatih bagaimana meningkatkan kualitas dan keamanan jamu yang mereka hasilkan.
Dalam kesempatan itu, peserta diajak praktik langsung cara membuat jamu mulai dari bahan-bahan yang dibutuhkan, alat yang digunakan untuk memasak hingga teknik memasak.
Wirausahawan dari Usaha Jamu Ayuk, Sumberejo, Banyuwangi dihadirkan untuk mengajari para ibu tersebut tata cara membuat jamu gendong.
Salah satu peserta yang akrab disapa Nurhayati (50) mengaku senang mendapatkan kesempatan ikut pelatihan ini.
“Saya pulang dari sini akan langsung mempraktikkan bikin jamu sendiri dan ke depannya akan terjun langsung menjual jamu untuk mencukupi hidup saya bersama dua orang anak saya,” kata wanita yang sehari-hari bekerja serabutan untuk menyambung hidupnya.
Pelatihan itu akan dilanjutkan dengan lomba membuat jamu yang pelaksanaannya direncanakan Jumat (15/4) pagi.
Seluruh peserta pelatihan ini berkesempatan mempraktikkan ilmu yang didapat saat pelatihan. Dalam lomba tersebut mereka diwajibkan membuat enam resep jamu sesuai yang didapat saat pelatihan.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPP dan KB) Banyuwangi Muhammad Pua Jiwa mengatakan, pelatihan ini merupakan sinergi antara BPP dan KB, Dinas Kesehatan serta Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam) Kabupaten Banyuwangi.
“Karena ini menjadi sumber pendapatan bagi mereka, maka mereka harus serius dalam menjalankan usaha ini. Yang harus diperhatikan adalah perlunya menjaga kualitas produknya agar tidak membahayakan konsumen,” kata Pua.
Foto dan narasi diambil dari sumber.