Femaledev: Tebar ‘Kartini’ di Dunia Teknologi

Dominasi laki-laki membuat perempuan terkadang segan memasuki komunitas developer. Femaledev pun muncul untuk mewadahinya, sekaligus menebar keberadaan perempuan di dunia teknologi.

Gak dipungkiri memang cukup susah nemuin perempuan di dunia coding dan programming. Kalau di acara developer gitu kebanyakan cowok. Developer cewek suka segan mau datang, gak ada temannya lah dan lain sebagainya,” kata Curator Ziliun Putri Izzati, di acara Femaledev memperingati Hari Kartini di Conclave, Jakarta Selatan pekan ini.

Melihat potensi ini, Kibar Kreasi Indonesia tidak tinggal diam. Pada Februari 2013, startup ini mengadakan workshop FemaleDev pertamanya di Jakarta.

“Ini jadi wadah teman-teman developer perempuan jadi nyaman. Banyak yang bilang teknologi bukan buat perempuan, menurut saya itu salah sekali. Karena sekarang udah banyak leader perempuan yang bikin karya dan produk teknologi,” sebut Putri yang juga berkecimpung di Kibar.

Femaledev pun lahir menjadi platform yang mendorong dan memberdayakan lebih banyak generasi pemimpin perempuan yang memanfaatkan teknologi.

Sejak 2013 hingga sekarang, Femaledev sudah menjaring sekitar 2.500 perempuan muda dengan misi berkarya dan memanfaatkan teknologi. Banyak di antaranya adalah developer, coder dan founder startup.

“Kenapa cewek harus ikutan? Karena ada hal-hal yang dimengerti cewek yang cowok gak ngerti, begitu juga sebaliknya. Jadi kita bisa berkolaborasi, saling sharing dan do something bikin solusi,” kata Putri menyemangati.

Memperingati Hari Kartini tahun ini, Femaledev mengundang Kartini modern yang masing-masing berbagi untuk memberikan inspirasi. Mereka adalah VP Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati, Co-founder Gandeng Tangan Dhini Hidayati, Co-founder Ovula Friesca Saputra, CTO Kerjabilitas Tety Sianipar dan CEO Reblood Leonika Sari Njoto Boedioetomo.

Selain memberikan wadah untuk berjejaring bagi perempuan Indonesia di bidang kreatif dan teknologi, Femaledev juga bertujuan mendukung kolaborasi lebih banyak perempuan developer dan pecinta teknologi.

“Karena di Femaledev kami percaya bahwa teknologi adalah pintu peluang bagi perempuan untuk berkontribusi menciptakan solusi bagi masalah di masyarakat,” Putri menegaskan.

Sejauh ini, Femaledev telah menyelenggarakan lebih dari 60 workshop di 10 kota yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Madura, Malang, Makassar, Pontianak dan Medan. Diharapkan dari inisiasi ini akan muncul lebih banyak ‘Kartini’ di dunia teknologi.

Foto dan berita diambil dari detik inet.

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *