Tertarik menjadi developer aplikasi, namun masih bingung lantaran belum memiliki ilmunya ? Tidak ada salahnya bergabung dengan komunitas yang satu ini.
Google Developer Group (GDG), sesuai dengan sebutannya, komunitas ini merupakan tempat kumpul para developer yang memiliki ketertarikan terhadap teknologi Google, mulai dari platform seperti Android, App Engine, Google Chrome, hingga API produk seperti Google Maps API, YouTube API dan Google Calendar API.
Aktif mulai sejak 2013 lalu, GDG Indonesia yang merupakan bagian dari GDG global dengan beberapa chapter yang mencakup Jakarta, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Bandung, dan Depok. Soal keanggotaan, tidak diragukan lagi, ribuan developer sudah terdaftar di GDG Indonesia. Ada sekitar 5.000 developer dan tech enthusiast yang terdaftar di database GDG Indonesia.
Tersebar di enam kota besar di Indonesia seperti disebut di atas, GDG Indonesia merupakan satu-satunya komunitas developer resmi dan didukung oleh Google. Sebagai wadah bagi para developer bernaung, GDG Indonesia memiliki sejumlah agenda rutin yang biasa digelar untuk para enthusiast yang tergabung di dalamnya. Misalnya, untuk kegiatan regular, GDG Indonesia memiliki sejumlah aktivitas utama, seperti community meetup, workshop, codelab, dan hackathon yang diadakan minimal sekali per tiga bulan.
Selain aktivitas rutin per tiga bulan, GDG Indonesia juga memiliki kegiatan lain yang digelar setahun sekali. “Aktivitas tahunan yg menjadi flagship-nya GDG Indonesia adalah GDG DevFest yg dihadiri rata-rata 500 developer per kota,” kata Yansen Kamto selaku Advisor di GDG Indonesia.
Mulai tahun 2015, lanjut Yansen, GDG telah mengadakan Indonesia Android Academy yang pertama di dunia, di mana GDG Indonesia menghadirkan hands-on workshop Android untuk pemula. Workshop yang diikuti oleh 1000 peserta ini menggunakan online module dari Udacity.com dan dipandu oleh offline facilitator.
Sebagai komunitas yang didukung langsung oleh Google, GDG mempunyai misi yang terbilang cukup mulia bagi para developer, khususnya bagi mereka yang ingin memberi nilai lebih dari pemanfaatan teknologi Google. “Kami ingin mengenalkan dan meningkatkan penggunaan teknologi Google ke developer, sehingga bagaimana aplikasi atau produk yang dibuatnya dapat bernilai lebih dibanding lainnya melalui pemanfaatan teknologi Google,” kata Maryati, selaku GDG Surabaya Manager.
Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut tentu ada sejumlah kegiatan kegiatan yang biasa digelar. Untuk GDG Surabaya, kegiatan yang terbilang rutin digelar, di antaranya seperti DevFest, MeetUp, Google I/O Extended, serta International Women’s Day. Selain kegiatan tadi, GDG Surabaya juga sering mengisi seminar ke luar kota, seperti Malang, Jember, dan Pasuruan.
Keberadaan GDG Indonesia berfokus pada educational technical content. Tidak heran jika berbagai kegiatan yang digelar, sebagian besar diarahkan dalam rangka memberi pencerahan kepada para developer yang tertarik dengan teknologi Google. Dan menariknya, dalam melaksanakan kegiatan ‘pembekalan’, mereka yang ingin ikut serta tidak disyaratkan harus mahir dalam membuat aplikasi, seperti aplikasi Android.
Untuk memberikan bekal kepada orang yang tertarik untuk membuat aplikasi Android, GDG Indonesia ternyata memiliki program inisiatif yang disebut sebagai Indonesia Android Academy. Program yang didukung oleh Google Developer ini berupa kelas workshop pemrograman Android yang bertujuan mendorong lebih banyak anak muda untuk menciptakan aplikasi berbasis Android yang berdampak positif dan berguna untuk mayarakat.
Lewat program ini, orang yang belum punya pengalaman, namun tertarik jadi developer akan diajarkan bagaimana cara membuat aplikasi Android. “Itu program (Indonesia Android Developer-red) untuk ngajarin orang membuat aplikasi Android dari yang belum punya pengalaman sama sekali. Pesertanya sampai 1000 orang di 5 kota (Bandung, Jakarta, Semarang, Jogja, dan Surabaya),” tutur Putranto Nugroho, selaku Manager di GDG Semarang sekaligus organizer di GDG Indonesia.
Foto dan narasi diambil dari Selular.ID