INDONESIA MENDIDIK: BERI PENGHARGAAN PENGHAFAL AL-QUR’AN TERMUDA

Indonesia Mendidik memberikan penghargaan kepada La Ode Musa yang pada usia tujuh tahun berhasil meraih juara tiga saat mengikuti lomba dalam Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional ke-23 di Sharm El-Sheikh, Mesir baru-baru ini.

MHQ Internasional Sharm El-Sheikh diikuti 80 peserta dari 60 negara di antaranya Arab Saudi, Mesir, Sudan, Maroko, Kuwait, Chad, Aljazair, Mauritania, Yaman, Bahrain, Nigeria, Brunei Darussalam, Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina, Ukraina dan Australia.

“Prestasi luar biasa membanggakan yang diraih Musa ini bisa menjadi contoh agar anak-anak bangsa kita bisa meraih prestasi di bidang apapun,” kata Deklarator Indonesia Mendidik, Alpha Amirrachman, dalam keterangan beberapa saat lalu (Selasa, 19/4).

Menurut Alpha, pemerintah dan masyarakat perlu memberikan apresiasi yang sepadan bagi anak-anak yang meraih prestasi luar biasa seperti Musa. Ini juga bukti bahwa anak-anak Indonesia memiliki potensi untuk menjadi bagian dari Generasi Emas yang cerdas dan produktif.

Tim Indonesia Mendidik memberikan penghargaan itu melalui orang tua Musa, La Ode Abu Hanafi.

Diketahui, Musa juga pernah mengikuti perlombaan hafalan Al-Quran tingkat Internasional di Jeddah, Arab Saudi Musa menjadi yang termuda dan menduduki peringkat ke-12 dari 25 peserta. Ia juga berhasil meraih piagam penghargaan tingkat nasional dari MURI sebagai Hafiz Al-Quran 30 Juz termuda di Indonesia pada Agustus 2014.

Tidak mengherankan, pada usia lima tahun Musa sudah mampu menghafal seluruh isi dari Kitab Suci Al-Qur’an.

Lahir di Bangka, Musa Hafizh cilik selain menghafal Al-Quran ia juga menghafalkan matan-matan hadis penting, seperti Arbain Nawawi dan lainnya. Orang tua Musa, La Ode Abu Hanafi  dan Yulianti mengisahkan bahwa sejak dalam kandungan ibundanya, Musa sudah diperdengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an.

Inisiator Indonesia Mendidik Muhammad Yusuf, menambahkan bahwa Indonesia Mendidik akan ikut mendorong agar prestasi anak-anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi, minat dan bakat mereka.

“Kita harus mendorong lahirnya Musa-Musa yang lain yang beprestasi di bidangnya masing-masing. Di era persaingan global ini, bangsa ini tidak akan kalah bersaing dengan bangsa lain,” pungkasnya optimis.

Foto dan liputan diambil dari RMOL.

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *