Jejaring Komunikasi Perempuan Nasionalis (Jejak Pena); Jaring Perempuan Dari Berbagai Latar Belakang Profesi

Sebuah komunitas yang beranggotakan para aktivis perempuan di Jawa Timur terlahir. Namanya Jejaring Komunikasi Perempuan Nasionalis yang disingkat Jejak Pena yang kelahirannya dibidangi Damayanti Foundation. Ira Damayanti Ketua Damayanti Foundation mengatakan, kelahiran Jejak Pena ditandani dengan acara Diskusi Publik yang digelar di Jalan Sambas Surabaya.

“Kita sepakati kelahiran atau launching Jejak Pena 17 Maret kemarin dalam acara diskusi publik itu,” kata Ira mengenai komunitas barunya tersebut. Pengusaha perempuan itu juga mengatakan, tujuan komunitas ini tidak lain menjaring para perempuan dengan berbagai latar belakang profesi yang ada di Jawa Timur.

“Siapapun boleh bergabung dari latar belakang apapun. Karena komunitas ini merupakan komunitas untuk para perempuan yang peduli terhadap lingkungan sekitarnya,” kata Ira.

Jejak Pena bertujuan untuk pemberdayaan perempuan. Utamanya dalam bidang politik, sosiaisl dan kebudayaan (Poleksosbud). Misi utama komunitas yang anggotanya sudah 40 orang itu adalah menjaring informasi secara langsung dari masyarakat dengan berbagai kegiatan. Mulai dari sarasehan, diskusi publik, focus group discussion (FGD) dll.

Tentunya berbagai diskusi yang akan diselenggarakan nantinya terdapat jalan keluar dari berbagai permasalahan yang dihadapi. “Jika perlu, Jajak Pena akan jadi jembatan kepentingan dari dinas-dinas terkait yang ada ke masyarakat,” terang Ira lagi.

Sebagai gebrakan awal, Jejak Pena menggelar dikusi publik dengan tajuk ’Indonesia Menyambut MEA’. Acara yang dihadiri sekitar 40 orang itu terdiri dari berbagai profesi. Mulai dari dosen, pengacara, notaris, politisi, pengusaha hingga dokter.

Enam pembicara dihadirkan sebagai pembicara dalam 3 sesi. Namun, seluruhnya mengupas tentang sampai atau tidaknya gaung MEA kepada para pelaku usaha UMKM. Utamanya pada pengusaha di segmen mikro.

Tidak itu saja. Jejak Pena berkeinginan menjadi mitra pemerintah dalam berbagai hal. Misalkan menjalankan berbagai pendampingan. Juga pelatihan, Bimtek, standarisasi, sertifikasi, advokasi binis dan bantuan-bantuan lain yang berkaitan dengan kemasyarakatan.

“Saat ini Dinas Loperasi kan berupaya mendongkarak pelaku UMKM di Jawa Timur. Nah kita berkeinginan ikut menjadi kepanjangan tangan agar pelaku UMKM mendapatkan informasi yang tepat dan akurat,” tambah Ira Damayanti.

Sejauh ini, kepengurusan Jejak Pena tengah digodok. Sebagai ketua, untuk sementara ini dipercayakanpada drg Wieke Herawati. Dra Yayuk Puji Rahayu, kader Partai Gerinda mengaku gembira dengan wadah Jejak Pena tersebut. “Kita bisa bertukar ilmu dan belajar apapun dalam wadah Jejak Pena itu,” kata perempuan yang juga mantan anggotra DPRD kota Surabaya itu.

Sumber: Jurnal Indonesia

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *