INDONESIAN ZOMBIE CLUB; bukan sekedar untuk menakut-nakuti orang

Terbentuk pada 2008, awalnya Indonesian Zombie Club hadir lewat diskusi di forum online bertajuk zombie thread. Penggemarnya ada pekerja kreatif, anak sekolah, dan mahasiswa yang memang zombie freak. Setelah itu, mereka mengaktifkan diri di Facebook dan Twitter.

Mereka pun merilis film pendek tentang zombie pada September 2011. Nama Indonesian Zombie Club lalu mulai dikenal luas berkat aksi Zombie Walk yang mereka gelar di Blok M Square, Jakarta saat perayaan Halloween. Ibarat baru masuk ke dunia nyata, banyak orang menyadari aktivitas komunitas ini bukan sekedar untuk menakut-nakuti orang.

Aktivitas Indonesian Zombie Club lainnya juga meliputi make up workshop, gathering, cosplay, pemotretan, pembuatan properti dan film pendek, juga nonton bareng. Seiring waktu, mereka menerima banyak tawaran untuk meramaikan acara lewat kehadiran para zombie. Sebutannya cosplayer. Para talent yang juga para anggota pun di make-up ala zombie. Perannya sesuai permintaan si empunya acara. Bisa menakut-nakuti, bisa juga hanya diam ala patung. Soal karakter ini, mereka juga harus mempelajari ekspresi, gerak reflek, dan cara berjalan. Diupayakan, hanya dengan melihat ekspresinya saja, sudah bisa membuat orang umum ketakutan. Kengerian ini juga didukung oleh efek make-up, kostum, dan properti.

Kegiatan Indonesian Zombie Club yang paling mencuri perhatian yakni aksi Zombie Walk yang digelar saat car free day, dengan rute Pasar Minggu-Bundaran Hotel Indonesia. Diikuti 175 walkers, acara ini diliput banyak media internasional. Dikatakan ini merupakan aksi zombie walk terbesar se-Asia, mematahkan rekor Singapura. Padahal kegiatan itu mereka persiapkan secara mendadak.

Indonesian Zombie Club pun juga telah digaet Fox Movie Premium untuk mempopulerkan serial The Walking Dead season 3. Bentuk promosinya, office to office mengunjungi klien Fox Movie Premium. Mereka berdandan bak zombie sesuai karakter di serial The Walking Dead.

Kendati bentuknya komunitas, Indonesian Zombie Club memang punya sisi bisnis. Misalnya, mendapatkan honor dari perusahaan yang menggelar acara launching produk. Penghasilan dari honor itu lalu ada yang masuk ke kas, dan ada pula yang untuk membayar talent. Cara ini cukup ampuh agar para anggota tetap aktif dan loyal. Ada juga event yang sifatnya barter, misalnya untuk acara kampus.

Kini, anggota Indonesian Zombie Club makin beragam. Terbanyak dari usia 15-25 tahun. Online member-nya bahkan berjumlah 6.600 dari seluruh Indonesia. Sebanyak 80 persennya berada di Jakarta.

Rupa-rupa pengalaman menarik pernah dialami mereka. Di luar kota Jakarta, sebagian orang masih menganggap zombie sama dengan hantu. Pernah juga mereka diusir sekuriti di mal karena dianggap mengganggu. Kebetulan saat itu talent zombie-nya hendak ke toilet, namun tanpa disadari pengunjung mal yang melihat pada berteriak, bahkan sampai ada yang pingsan. Padahal mereka hanya menuruti permintaan panitia untuk mengelilingi mal.

Oleh karena itu, sebelum memulai acara di tempat umum, mereka selalu mengadakan briefing terlebih dulu. Sebisa mungkin, jangan menciptakan teror ke anak-anak. Ke depannya, Indonesian Zombie Club, berencana membuat film tentang zombie yang berkualitas sekelas film Hollywood. Mereka juga berharap, lewat Indonesian Zombie Club, figur zombie dapat bersanding dengan ikon horor lokal.

Sumber: Blog Indonesia feature

FOTO: DOK. News.cn

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *