Jenis sepatu gunung sangat beragam. Nah, buat kalian yang suka atau baru mau melakukan pendakian, ada baiknya memperhatikan sepatu yang digunakan. Karena dalam memilih sepatu gunung bukan hanya yang terlihat tangguh, tebal, dan anti air, tanpa harus juga memikirkan efek sampingnya ketika digunakan.
Berikut ada tips mudah untuk memilih sepatu gunung yang tepat dari Komunitas Pecinta Alam Nusantara Indonesia (KOMPANI);
• Padding Engkel: Bagian sepatu yang persis mengenai engkel kaki, cukup berguna untuk melindungi engkel kaki;
• Backstray: Melindungi tendon achiles belakang kaki dan melindungi jahitan sepatu bagian belakang yang memungkinkan friksi karena terkena batuan dan benda-benda keras lainnya;
• Lidah Sepatu : Berguna untuk melindungi bagian atas kaki;
• Outsole : Bagian ini yang akan bersentuhan langsung dengan bidang permukaan bumi yang akan dilalui, fungsinya adalah memberikan traksi antara kaki dan permukaan tanah, batu dan lain-lain;
• Insole: Bersentuhan langsung dengan telapak kaki. Insole yang nyaman akan membuat kaki juga makin terasa nyaman untuk memijak.
• Midsole : Terletak antara Outsole dan Insole. Berfungsi sebagai peredam antara kaki dengan permukaan bidang yang akan dilalui;
• Upper : Bagian yang melindungi permukaan kaki termasuk bagian engkel kaki. Khusus untuk sepatu yang waterproof, bagian ini adalah yang membuat sepatu gunung menjadi anti air;
• Rubber Toe Bumper : Bagian terdepan dari sepatu, terletak persis di jemari kaki. Berfungsi melindungi dan meredam ujung kaki kita terhadap dampak terkena benturan batu, akar dan benda keras lain.
Hal-hal lainnya yang harus diperhatikan, diantaranya;
Merk atau Brand tidaklah jaminan.. yang penting adalah kenyamanan, silahkan sesuaikan dengan kriteria diatas.
Jika ukuran kaki anda 42, pilihlah sepatu yang ukuran 43 dan seterusnya. Sebab kegiatan outdoor biasanya memakan waktu yang lama dan medan yang sulit, sehingga kita butuh kenyamanan dalam berkegiatan, dengan harapan bisa mengikuti kegiatan dengan baik tanpa luka/lecet di kaki.
Mendaki gunung maupun berkegiatan outdoor memerlukan pergerakan yang dinamis dan kokoh. Engkel merupakan komponen kaki yang sangat penting guna menunjang gerakan kaki yang dinamis dan kokoh tadi. Maka dari itu engkel dan mata kaki memerlukan perlindungan yang lebih pula guna meminimalisir cedera yang sangat mungkin terjadi di bagian tersebut.
Penting untuk melindungi kaki tetap kering saat pendakian. Saat basah, kecenderungan untuk cedera menjadi lebih besar, terlebih untuk perjalanan yang dilakukan dalam waktu berhari-hari. Kaki yang kering tentu juga bisa mengurangi resiko terkena hypotermia.
Saya sangat memperhatikan bagian luar sepatu, terutama bagian alas. Traksi yang pas antara sepatu gunung dengan permukaan bumi, akan membuat kinerja kaki jadi lebih ringan.
Seperti yang diketahui, medan gunung di Indonesia sangat bervariasi, mulai dari tanah datar, tanah lembek, kerikil, sampai bebatuan besar, keras, dan licin. Outsole sepatu saat ini sudah cukup bervariasi dilihat dari kekerasan sol yang dipakai, mulai dari yang soft, sedang, dan keras.
Sol yang soft akan lebih bagus untuk melintasi bebatuan, sebaliknya, sol yang keras akan mengurangi traksi dengan permukaan yang berbatu.
Outsole yang bagus adalah yang terbuat dari bahan karet campuran dan memiliki pola tapak bergerigi dan pada tumit terdapat pola setengah bulat sehingga dapat ‘menggigit’ tanah.
Bahan sepatu yang baik, menurut saya, biasanya dapat memenuhi syarat-syarat; membuat kaki terasa lebih nyaman, dapat memperkecil risiko kulit kaki melepuh, dapat menyerap keringat yang keluar kaki, dan lebih cepat kering.
Pembuat sepatu gunung saat ini lebih memilih menggunakan bahan sepatu yang mempunyai membran tahan air tapi tetap mempunyai rongga udara agar kaki dapat ‘bernapas’, seperti bahan Sympatex atau Gore-Tex.
Sumber: BLOG KOMPANI
FOTO: DOK. Akun Instagram krabman_actual