Saat ini untuk menjadi seorang CEO sangat memungkinkan walaupun Anda masih berusia muda, terutama untuk bisnis start up teknologi dan internet. Tidak seperti dahulu untuk menjadi CEO rata-rata usia di atas 50-an tahun. Saat ini terbukti banyak CEO yang masih berusia di bawah 30 tahun.
Untuk menjadi seorang CEO yang efektif diperlukan keterampilan. Karena keterampilan seorang pemimpin berasal dari pengalaman hidup. Tentunya untuk CEO yang berusia muda masih kurang memiliki pengalaman hidup. Untuk mengatasi tantangan itu, bila Anda ingin menjadi CEO yang sukses sebelum usia 30 tahun, ada 3 hal yang perlu dilakukan menurut Komunitas Tangan Di Atas:
Seorang eksekutif senior sekalipun pasti memerlukan orang-orang yang dapat memberikan nasehat, pendapat dan arahan, terutama untuk hal-hal yang di luar keahliannya. Bagi CEO muda sangat penting memiliki tim yang mampu menutupi kekurangannya untuk menghindari kesalahan yang serius. Kurangnya pengalaman bisa mengakibatkan konsekuensi yang sangat menyakitkan: mempekerjakan orang yang salah, menghabiskan terlalu banyak uang, terjebak dengan ketentuan kontrak yang buruk, atau melanggar hukum karena ketidakpahamannya.
Sebagai contoh Mark Zuckerberg di Facebook karena keahliannya dia lebih banyak fokus pada produk. Dan untuk menutupi kekuranganya pada orientasi bisnis dia merekrut Sheryl Sandberg. Kombinasi keahlian yang saling melengkapi itu mampu diselaraskan untuk mencapai tujuan perusahaan menjadi besar.
Sama halnya dengan Larry Page dan Sergey Brin pendiri Google, mereka berdua masih 25 tahun saat itu, dan merekrut Eric Schmidt yang telah berpengalaman di dunia bisnis. Dengan membangun tim yang solid dari berbagai bidang pengalaman akan membantu Anda sebagai CEO muda untuk menjalankan bisnis dengan sukses.
Bila Anda menjalankan bisnis di usia 20-an tentunya masih minim pengalaman gagal sebelumnya. Minimnya pengalaman ini yang akan menjadi batu sandungan ketika berhadapan dengan calon investor. Karena investor pasti tidak mau berjudi menanamkan modalnya ke sebuah usaha yang dikelola oleh pemuda yang masih miskin pengalaman.
Salah satu cara untuk mengatasi hambatan di atas adalah dengan merekrut orang yang telah berpengalaman terutama untuk menghadapi calon investor. Tentunya orang ini menjadi bagian dari tim Anda, tetapi Anda tetap sebagai pemegang kontrol atas perusahaan.
Keuntungan dari CEO muda adalah memiliki ide-ide yang segar dengan terobosan-terobosan yang brilian dan tidak terlalu takut akan resiko yang akan terjadi. Dengan terobosan-terobosan itu perusahaan bisa maju dengan lebih cepat. Tetapi tetap perlu di perhitungkan resiko-resiko yang akan terjadi, disini peran anggota tim yang lebih berpengalaman untuk mengkontrolnya.
Pemimpin harus transparan, dan rendah hati, kerendahan hati intelektual – kemampuan untuk melangkah mundur dan merangkul ide-ide yang lebih baik dari orang lain.
Orang yang rendah hati akan selalu mendengarkan dan mau belajar dari orang lain. Mereka akan memposisikan diri di belakang ketika seseorang lebih mampu untuk memecahkan masalah daripada dirinya.
Untuk menjadi CEO muda yang sukses, ia harus selalu terus menerus mempertanyakan pandangan dan motivasinya untuk memastikan bahwa benar-benar selaras dengan hasil bisnis yang diinginkan. Semua nilai-nilai ini sangat penting untuk membangun perusahaan dengan kinerja tinggi. Yang terpenting adalah menjadi rendah hati baik-baik saja, tapi seorang pemimpin juga harus bersedia untuk memimpin kemenangan.
Sumber: Komunitas TDA