Sayur dan buah organik tidak terjangkau? Ini tips mengatasinya.

Sayur dan buah organik biasanya lebih mahal dari tanaman konvensional. Perbedaan harga keduanya bisa mencapai 50% – 200%! Ini akan menyulitkan sebagian besar masyarakat untuk membeli produk organik.
Kenapa makanan organik dijual dengan harga premium? 
Ada beberapa alasan di balik mahalnya tanaman organik, seperti: pasokan yang terbatas, perlu tenaga kerja intensif dan hasil panen yang lebih sedikit. Semua ini dapat menaikkan harga.
Berikut lima solusi sederhana bagi Anda yang dengan sadar ingin makan lebih sehat, namun belum dapat membeli produk organik:
1. Minimalkan pestisida 
Residu pestisida cenderung berkurang seiring waktu, dan berkurang jika dicuci dan diproses sebelum dipasarkan. Dengan asumsi bahwa ini adalah prosedur yang telah dilakukan dengan benar, maka kadar kimia mungkin berada di bawah batas aman pada saat makanan hadir dalam piring anda.
Untuk meminimalkan pestisida, buat ramuan cuka dan air. Cuka tampaknya cukup efektif membantu membasmi bakteri berbahaya pada buah dan sayuran. Campur 10% cuka dengan 90% air. Masukan sayur/buah dalam larutan, rendam 10-15 menit, lalu bilas.
2. Beli produk lokal 
Masih ingat betapa segarnya hasil buah dari halaman rumah? Meskipun makanan lokal belum tentu tumbuh secara organik, namun ini adalah pilihan yang cukup baik. Produk sudah pasti lebih segar, maka sudah pasti lebih bergizi juga.
Beli produk lokal berarti membantu petani lokal, buah/sayuran juga tidak datang diangkut pesawat, kereta api, truk, atau kapal dari jauh – semua akan berkontribusi menghasilkan CO2 yang menambah jejak karbon.
3. Beli buah dan sayuran yang dibekukan 
Jika sayur dan buah yang segar dibekukan, sebagian besar nutrisinya hampir sama baik, bahkan bisa lebih baik daripada sayur/buah di pasar. Menurut para peneliti di Leatherhead Food Research dan University of Chester, buah dan sayuran cenderung lebih kaya dalam senyawa seperti vitamin C, polifenol, anthocyanin, lutein, dan beta-karoten ketika dibekukan langsung setelah panen.
4. Cara masak yang lebih sehat
Sebuah studi pada brokoli menunjukkan bahwa semua cara memasak, kecuali mengukus, akan banyak mengurangi kadar klorofil dan vitamin C. Hasil kukusan yang paling ideal adalah ‘al dente’, atau masih cukup keras ketika digigit. Nilai gizi tetap jika masih renyah di luar namun dalam sudah lembut.
Studi lain menyimpulkan kandungan antioksidan brokoli tetap/ atau lebih bila dibandingkan dengan menggodok. Karena menggodok membutuhkan waktu memasak lebih lama, yang dapat menghilangkan nilai gizi.
5. Pilih buah dan sayuran yang “lebih bersih”
Berikut daftar 15 buah dan sayuran yang cenderung memiliki residu pestisida paling sedikit:
Pepaya, ubi manis, kubis, pisang, buah kiwi, kacang polong, asparagus. mangga, nanas, jagung, alpukat, terong, kembang kol, jeruk bali dan juga bawang.
Kesimpulan: 
Walau mungkin membutuhkan lebih banyak waktu dan energi, namun tetap ada alternatif yang dapat ditempuh untuk mendapatkan sayur dan buah yang lebih baik bagi kesehatan kita. Hidup sehat dimulai dari makanan yang lebih sehat hari ini juga, yuk!
Foto dan tips diambil dari laman Sehat Indonesia.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *