Komunitas Grafiti Warnai Dinding di Kawasan Wisata Kuliner Battembat

Puluhan komunitas grafiti dari berbagai daerah berkumpul untuk melakukan aktivitas menggambar dinding kosong di Kawasan Wisata Kuliner Battembat, Kabupaten Cirebon. Seni grafiti ini menjadi salah satu cara untuk menghiasi dinding, sehingga bisa tampil lebih menarik.

Koordinator Komunitas Grafiti, Moh Hikam menyebutkan, ada sebanyak 30 pecinta grafiti yang diundang untuk menghiasi dinding. Dinding panjang itu dengan mudah disulap menjadi gambar-gambar yang enak dipandang mata. “Kita sebenarnya ingin mengenalkan kepada masyarakat bahwa grafiti bukanlah sampah,” ujar lelaki yang akrab disapa Jere ini.

Di Cirebon sendiri, kata dia, sudah ada komunitas grafiti yang terbentuk. Hanya saja ruang lingkupnya masih sempit. Banyak objek-objek grafiti berupa dinding yang kumuh atau tidak terawat, namun sulit untuk menempuh perizinannya. “Tadinya kita inginnya di kawasan BAT, cuma karena tidak dapat izin, akhirnya kita pindahkan lokasinya di sini,” kata dia.

Dalam satu kali aksi, tiga puluh orang pencinta grafiti setidaknya menghabiskan sekitar 300 kaleng cat semprot. “Satu orang biasanya habis 10 kaleng, jadi total 300 kaleng,” sebutnya.

Untuk kegiatan ini, dirinya mengundang para komunitas grafiti dari daerah Jakarta, Jogja dan juga Riau. “Objek kita dinding, dan di komunitas kita biasanya sharing terus untuk mencari dinding yang kotor, biar terlihat bagus dilihat,” kata pria asal Plered itu.

Anan, salah seorang pelukis grafiti asal Jogja, mengaku baru pertama kali datang ke Cirebon. Di Jogja, pertumbuhan grafiti cukup berkembang. Sehingga dirinya pun sudah kesulitan mencari ruang dan dinding untuk menumpahkan kreativitasnya. “Di Jogja sudah pesat banget, sampai sudah habis semua dindingnya,” ucapnya.

Bagi para pelaku grafiti, kegiatan melukis di dinding dengan cat semprot sudah menjadi hobi. Anan yang sehari-hari bekerja, selalu menyempatkan diri melakukan hobi grafitinya. “Ya ini pertama kali ke Cirebon. Jadi lebih kenal lagi banyak teman dan tempat-tempat wisatanya,” jelasnya.

Sumber: Radar Cirebon

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *