Indonesia Dragonfly Society; Peduli Terhadap Kelangsungan Hidup Capung Yang Semakin Langka

Indonesia Dragonfly Society atau yang lebih dikenal dengan IDS adalah sebuah komunitas yang berusaha mengupayakan terciptanya kelangsungan keanekaragaman hayati Capung (Odonata) sebagai pusaka alam Indonesia. Komunitas ini terbentuk atas dasar rasa ingin tahu, cinta dan kepedulian anggotanya akan kelangsungan hidup Capung yang kian lama semakin langka.

Capung (ordo Odonata) adalah serangga yang berperan penting bagi terwujudnya lingkungan yang sehat. Capung juga merupakan indikator perairan yang masih sehat. Keberadaan capung tentu bisa menjadi sahabat dunia pertanian karena ia memiliki peran sebagai pemangsa dan penyeimbang alami hama tanaman. Capung juga membantu memangsa dan pengendali nyamuk berikut jentik-jentiknya. Namun ternyata, peran dan manfaatnya itu masih belum banyak kita ketahui dan sadari, terutama oleh generasi muda sekarang.

Hal ini tidak lepas dari kenyataan bahwa informasi dan pemahaman mengenai Capung yang bisa diketahui masyarakat masih sangat sedikit. Itulah mengapa, saat ini populasi dan keberagaman Capung banyak berkurang seturut dengan kondisi lingkungan yang semakin lama semakin rusak, padahal Capung akan selalu membutuhkan perairan dan lingkungan yang baik agar terus berlangsung kehidupannya.

Berangkat dari itulah Komunitas Indonesia Dragonfly berambisi untuk mengupayakan kelangsungan keanekaragaman hayati Capung sebagai pusaka alam di wilayah Malang pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Hal tersebut pun kemudian ditanamkan pada visi/misi dan program kerja komunitas IDS ini.

Komunitas ini memiliki visi untuk “terciptanya kelangsungan keanekaragaman-hayati Capung (dragonfly dan damselfly) sebagai pusaka alam kita, yang akan diwujudkan melalui misi;

  • Menjaga kelestarian pusaka alam melalui Capung (dragonfly dan damselfly) sebagai fokus kegiatannya.
  • Mengusahakan perbaikan habitat Capung dan pemanfaatnya secara kultural, ekologi, maupun ekonomi bersama masyarakat.
  • Melakukan pendidikan publik agar masyarakat mencintai Capung dan menghargai jasa-jasanya bagi lingkungan hidup dan sejarah peradaban.
  • Mendorong dan memfasilitasi hadirnya kelompok pecinta dan pelestari Capung dipelbagai wilayah Indonesia.

Adapun program-program yang dilaksanakan oleh komunitas ini diantaranya;

1. Pengembangan Jaringan
Berusaha menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, baik individu dan lembaga/instansi, untuk lebih memaksimalkan arah tujuan pencapaian misi.

2. Peningkatan Kapasitas
Berusaha untuk mengembangkan potensi setiap anggota dan simpatisan pecinta Capung sehingga bisa memaksimalkan arah tujuan pencapaian misi.

3. Penelitian dan Pengamatan
Berusaha untuk melakukan penelitian dan pengamatan, baik dari sisi pandang Keanekaragaman Hayati dan sisi pandang persepsi masyarakat melalui situasi kondisi Sosial Budaya.

4. Pengumpulan, Pengelolaan Data dan Informasi
Data dan informasi mengenai Odonata (dragonfly dan damselfly) di Indonesia pada umumnya masih sangat minim, sehingga bagi siapa saja yang membutuhkan bahan referensi masih sangat sulit. Oleh karena itu, keberadaan Indonesia Dragonfly Society ini diharapkan bisa menjadi wadah dan rujukan bagi siapa saja pecinta Capung untuk menjadi tempat pencarian data tentang Capung yang ada di Malang khususnya, ataupun di Indonesia pada umumnya. Sebab sejak dibentuknya pada bulan September 2010, Indonesia Dragonfly Society telah berusaha membentuk kerjasama dengan berbagai pihak baik individu ataupun lembaga untuk melakukan pengumpulan data dan informasi Odonata.

5. Media dan Penggalangan Dana
Pelestarian Odonata memerlukan partisipasi aktif dari kita semua. Untuk itu, secara kreatif mengkampanyekan kegunaan capung dengan berbagai jenisnya sebagai sarana pendidikan dan pendanaan.

Sumber: Halo Malang

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *