Teens Go Green Indonesia Gelar “Styro Patrol” Sebagai Bentuk Gerakan Anti Styrofoam

Jakarta, 24 Mei 2016. Teens Go Green Indonesia (TGGI) merupakan komunitas pemuda penggerak pengubahan lingkungan yang aktif, inovatif, dan dinamis untuk keseimbangan ekosistem. Komunitas anak muda di Jakarta ini, bergerak dengan isu utama sampah styrofoam. Kenapa styrofoam? Sebab styrofoam butuh 500 tahun untuk terurai. Sehingga menambah berat beban bumi yang semakin renta. Apalagi, hampir setiap hari styrofoam menjadi penyumbang sampah terbesar di Indonesia, khususnya di kota-kota besar lewat kemasan makanan.

TGGI telah menjadi komunitas yang konsisten menggaungkan Gerakan Anti Styrofoam sejak tahun 2010. Dengan slogan, Styrofoam? No, Thanks! para pejuang hijau ini menggalang komitmen dan aksi masyarakat untuk tidak lagi atau setidaknya mengurangi pemakaian styrofoam sebagai wadah makanan.

Dari ide, kampanye dan kegiatan selama hampir enam tahun ini, lahirlah sebuah program besar yang digagas oleh TGGI untuk memperluas gerakan berbekal pengetahuan dengan pendekatan ekosistem, yaitu STYRO PATROL– Patroli Styrofoam. Styro Patrol merupakan patroli styrofoam dengan pemetaan, pendataan, dan dampak negatif sampah di bentangan Sungai Ciliwung dari hulu hingga pesisir. Adapun bentuk kegiatan lainnya seperti, penanaman pohon, bersih–bersih sungai, ecogames, sarasehan, dan pelepasan Tim Jelajah STYRO PATROL.

Patroli styrofam akan dideklarasikan pada tanggal 02 Juni 2016, di Sungai Ciliwung Bojong Gede, Kampung Gelonggong, Bogor. Kegiatan ini terselenggara atas kolaborasi TGGI dengan YALISA (Yayasan Lintas Sungai Abadi) dan didukung oleh PT Schneider Electric.

TGGI akan melakukan patroli TGGI akan melakukan patroli styrofoam sampai dengan akhir tahun 2016 di Sungai Ciliwung. Rencananya, jelajah sungai dilakukan sebulan sekali dengan bentangan setiap lima kilometer untuk pemetaan, pendataan, wawancara kepada masyarakat di bantaran sungai. Semua kegiatan tersebut didokumentasikan secara profesional baik melalui darat maupun udara.

Diharapkan dari patroli di bantaran sungai ini, bisa diperoleh data tentang sebaran styrofoam. Data tersebut akan dipakai sebagai bahan riset kampanye Gerakan Anti Styrofoam: Styrofoam? No, Thanks!, menggalang petisi untuk advokasi pemerintah daerah dalam pembuatan kebijakan Hari Bebas Styrofoam, dan menjadi badan legalisasi untuk kawasan bebas Styrofoam. Adapun hasil wawancara dengan masyarakat, dapat dirumuskan solusi bersama masyarakat dan pemerintah untuk Sungai Ciliwung agar kembali sesuai fungsinya yaitu : sumber mata air, penyangga banjir dan sumber kehidupan.

FOTO; DOK. Akun Instagram Teensgogreen.id

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *