Perkembangan teknologi sepertinya tidak ada habisnya untuk dibahas, terutama perkembangan media sosial. Akhir-akhir ini beberapa dampak positif maupun negatif sepertinya muncul satu persatu secara perlahan berserta efeknya. Itulah sebabnya mengapa Komununitas Solidaritas Anak Bangsa (KSAB) berani mengangkat tema ‘Dampak Penggunaan Media Sosial di Kalangan Pelajar.’
Melalui tema tersebut KSAB menghadirkan pembicara dari ATTIK Sumut yaitu Nurul Habibah yang meyampaikan materinya mengenai sosial media. Karena temanya menyangkutpautkan kalangan pelajar, maka acara sosialisasi yang diadakan oleh KSAB ini dilaksanakan di SMA N 14 Medan.
“Kita sengaja memilih sekolah yang jauh dari perkotaan. Kalau sekolah-sekolah lainnya yang sangat dekat dengan media sosial, kita masih kurang antusias karena pasti mereka sebagian besar itu adalah siswa-siswi kecanduaan sosial media yang otomatis mengetahui dampak negatif dan pisitifnya. Kalau sekolah yang jauh dari kota kan, mereka masih butuh sosialisasi lebih mengenai tentang dapak dari media sosial tersebut,” tegas Ismail Hasibuan yang menjabat sebagai ketua KSAB.
SMA N 14 adalah sekolah pertama yang dikunjungi oleh KSAB dalam sosialiasi media sosial. KSAB juga menjelaskan akhir-akhir ini banyak anak muda yang terjerumus dengan dampak negatif dari media sosial itu sendiri. Sesuai dengan misi dari KSAB yaitu mewujudkan pemuda-pemudi Indonesia yang berciri khas pada nilai-nilai perjuangan, kerakyatan dengan berlandaskan ideologi sosialisme, konservasisme, sekaligus mencetak kader bangsa yang berkemampuan dalam memimpin, sebagai upaya untuk mengimbaskan ideologi organisasi.
Sesuai dengan tema yang diangkat, pembicara pada acara ini juga tidak mau kalah dalam menjelaskan bagaimana dampak positif dan negatif dari media sosial tersebut. Melalui materinya, nurul menjelaskan dampak negatif dari media sosial tersebut yaitu manusia dapat kehilangan privasinya hanya karena media sosial. Mengapa dikatakan demikian, karena terlalu seringnya manusia mengunggah sesuatu ke media sosial. Karena itu, tidak ada lagi privasi yang harusnya menjadi rahasia seseorang.
Tidak hanya itu, nyatanya beberapa kasus yang banyak menimpa kalangan pelajar juga merupakan salah satu efek dari media sosial. Sementara itu, salah menggunakan media sosial juga mengganggu konsentrasi dalam proses belajar mengajar. Itu sebabnya setiap sekolah melarang siswanya untuk tidak membawa dan menggunakan ponsel selama proses belajar.
Terlebih lagi, kasus yang menimpa tanah air adalah dampak cyber crime dari media sosial. Melalui Nurul, siswa/i yang berada di ruangan sosialiasi KSAB diajak untuk membuka pola pikir terhadap media sosial. Media sosial adalah suatu perkembangan yang tidak dapat dicegah maupun diatasi. Namun sebagai generasi penerus bangsa tentunya harus lebih pintar dalam menggunakan, dan memanfaatkan hasil dari perkembangan zaman khususnya gadget dan media sosial.
Pembaca pada hari ini juga mengajak siswa/i SMA N 14 Medan untuk memanfaatkan media sosial dengan bentuk yang positif. Seperti menambah pengetahuan dan juga menjadikan media sosial sebagai cara untuk mencari uang. Apalagi, perkembangan zaman sekarang ini mulai bermunculan pegusaha-pengusaha online yang rata-rata berada di kalangan anak muda.
Selain menjadi media penghibur, lahan untuk bersilatuhrahmi dan sebagai lahan pusat infomasi terupdate, tentunya media sosial ini dapat di gunakan dan memiliki sejuta keuntungan jika di pergunakan dengan baik dan benar.
“Sosial media memang berdampak negatif di satu sisi. Tetapi jauh lebih dari itu, media sosial ternyata membawa efek positif bagi yang cerdas menggunakannya,” tutup Nurul saat menyampaikan materinya.
Sumber; Cerita Medan