Indonesia Railway Preservation Society Cuci Lokomotif di Jatinegara

Kereta api bukan sekadar alat transportasi bagi sejumlah orang. Setidaknya untuk para anggota Indonesia Railway Preservation Society (IRPS), kereta api di Tanah Air memiliki sejarah panjang yang menarik untuk dilestarikan dan diceritakan ke banyak orang.

Indonesia Railway Preservation Society (IRPS) adalah sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk menyelamatkan dan melestarikan asset perkeretaapian Indonesia yang bernilai sejarah. IRPS beranggotakan para pecinta kereta api, pemerhati sejarah, serta anggota masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap sejarah perkeretaapian di Indonesia serta berkeinginan untuk memberikan sumbangsihnya bagi kelestarian aset bersejarah perkeretaapian Indonesia.

IRPS terbentuk dari pecinta kereta api Indonesia yang tergabung dalam mailing list [email protected]. Pada tahun 2001, komunitas ini menaruh kepedulian mendalam atas kondisi lokomotif CC200, yaitu lokomotif diesel pertama di Indonesia yang pada saat ditemukan kondisinya sangat memperhatikan.

Komunitas ini kemudian membentuk kelompok kerja “Friends Of CC200” dibawah naungan Indonesia Railway Modellerls Club (IRMC) untuk melaksanakan program pelestarian lokomotif seri CC200. Pada tanggal 25 Juni 2002, friend of CC200 selanjutnya membentuk organisasi mandiri, yaitu Indonesian Railway Preservation Society, dan pada tanggal itu pula ditentukan sebagai hari lahirnya IRPS.

Secara umum, IRPS memiliki 4 kegiatan utama yaitu divisi pelestarian, edukasi, eksplorasi, dan wisata sejarah.  Salah satu contoh kegiatan divisi pelestarian IRPS adalah IRPS berhasil melakukan upaya pelestarian kereta lokomotif ESS 3201 (Bon Bon) yaitu kereta lokomotif listrik pertama di Indonesia.

Sumber: Republika

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa liputan acara komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *