Sahabat Tenggang Semarang; Bantu Sediakan Fasilitas Belajar Bagi Anak-anak di Kaligawe

Sejarah berdirinya Sahabat Tenggang Semarang awal mulanya diinisiasi oleh beberapa anak muda di Semarang yang tergabung di dalam komunitas Forum Indonesia Muda yang concern  pada pendidikan karakter generasi muda dan komunitas Sahabat Pulau yang concern pada pendidikan anak-anak di daerah marjinal dan terpencil. Melihat fenomena yang terjadi di daerah kaligawe utamanya menyangkut masalah sosial dan pendidikan seperti pergaulan generasi mudanya yang sudah cukup menghawatirkan dan cenderung out of control, kemudian masalah minimnya kepedulian serta kesadaran orang tua terhadap pendidikan bagi anak-anaknya, serta perilaku sadar lingkungan dari masyarakat yang rendah mengakibatkan kawasan ini menjadi sangat tidak kondusif bagi tumbuh kembang anak-anak disana.

Maka, dari kedua komunitas tersebut munculah gagasan untuk menyediakan fasilitas belajar bagi anak-anak berupa rumah belajar, yang dalam proses belajarnya disisipkan muatan pendidikan karakter serta cinta lingkungan sebagi upaya untuk membentengi anak-anak tersebut dari terpaan serta pengaruh lingkungan yang serta menyiapkan mereka menjadi generasi yang mampu menjadi solusi bagi daerahnya di masa yang akan datang.

Sahabat Tenggang Semarang didirikan pada tanggal 30 Desember 2012, namun karena keterbatasan sarana dan prasarana serta sumberdaya untuk pendirian Rumah Belajar pada saat itu, Sahabat Tenggang Semarang mulai efektif melakukan kegiatannya pada bulan Februari 2013 dengan menempati salah satu rumah warga hingga saat ini.

Dalam menjalanan aktivitas pembelajaran kami didukung oleh para volunteer yang sebagian besar adalah mahasiswa dari berbagai unversitas di Kota Semarang seperti Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS), dan Universitas Islam Sultan Agung (UNISULA). Universitas Semarang (USM) Selain itu, dibantu juga oleh beberapa pemuda yang sadar pendidikan di wilayah sekitar. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan konsep belajar sambil bermain disesuaikan dengan pola belajar anak-anak yang menyukai permainan. Selain itu, dalam perkembanganya upaya untuk melibatkan orangtua serta masyarakat juga terus dilakukan sebagai upaya mewujudkan education based society seperti yang dicita-citakan.

Sumber: Sahabat Tenggang Semarang

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *