Pengembangan potensi daerah tak bisa digantungkan pada orang lain, tapi bisa digarap sendiri. Itulah yang merupakan prinsip dari Capung Alas, sebuah komunitas para pecinta alam di Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Para anggota komunitas ini berusaha untuk menggarap dan mempromosikan semaksimal mungkin potensi yang dimiliki desanya tersebut.
Matahari terlihat mulai condong ke arah barat. Puluhan muda-mudi berseragam cokelat dan biru muda, terlihat sibuk dengan beragam aktivitas di lapangan Desa Pujon Kidul. Ada anggota yang mengecek perbekalan, ada juga yang memeriksa sarana transportasi, dan ada anggota yang melihat-lihat peralatan permainan.
Ya, begitulah kebiasaan muda-mudi ini saat mau menyambut kedatangan rombongan wisatawan. Saat itu, sekitar pukul 15.00, mereka tengah mempersiapkan segala kebutuhan untuk menyambut rombongan wisatawan yang akan mengikuti kegiatan outbond sekaligus berkeliling ke potensi pertanian maupun objek wisata di desa ini.
Untuk menyambut rombongan tamu itu, mereka biasanya berkumpul di lapangan desa. Di lapangan desa itulah biasanya muda-mudi yang tergabung dalam komunitas Capung Alas berkumpul membahas lingkungan maupun pengembangan pariwisata di desanya.
”Biasanya juga pada sore hari seperti sekarang ini kami berkumpul. Apa saja kami bahas untuk mengembangkan desa. Semua kami lakukan selepas beraktivitas di sawah,” kata Ahmad Fatoni, ketua komunitas Capung Alas di sela-sela kegiatannya.
Untuk bisa berkumpul, kata Fatoni, waktunya harus tepat. Disesuaikan dengan kesibukan anggotanya. Karena selain beranggotakan pelajar, sebagian besar anggota komunitas Capung Alas ini adalah para petani. Mulai dari petani sayur-sayuran hingga petani buah-buahan.
Namun, setelah Capung Alas terbentuk sejak tiga bulan, tugas pelajar asal Desa Pujon Kidul tak hanya belajar di sekolah. Tapi mereka juga belajar bagaimana cara memajukan desanya, belajar marketing, dan belajar apapun sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau wisatawan. Demikian pula dengan anggota yang menjadi petani. Tugas mereka kini tak hanya bercocok tanam, tapi juga mempunyai kesibukan lain di luar rutinitas mereka.
Komunitas para pecinta alam Capung Alas diprakarsai lima orang. Selain Ahmad Fatoni, ada juga Udi Syafii, Sampurno, Krismes, dan Udi Hartoko. Udi Hartoko tak lain adalah Kepala Desa Pujon Kidul. Saat berdiri memang anggotanya hanya lima orang. Tapi, saat ini telah berkembang menjadi 53 anggota.
Kelahiran Capung Alas ini tidak lepas dari kebiasaan mereka naik-turun dan keluar-masuk perbukitan maupun pegunungan yang ada di sekitar daerahnya. Yang paling sering adalah kawasan Pegunungan Kawi. Banyak tempat yang dikunjungi, mulai dari Cemoro Kandang, Candi Saptorenggo, hingga deretan air terjun yang banyak bertebaran di sekitar kawasannya. Baik itu yang ada di kawasan Pujon Kidul maupun di beberapa wilayah lainnya yang masih berdekatan dengan Pujon.
Sumber: Radar Malang