Indonesia Youth Leaders Care (IYLC); Komunitas Anak Muda yang Cintai Bisnis & Sosial

Atas dasar kekeluargaan dan kesamaan misi di bidang bisnis dan sosial, sekumpulan mahasiswa di Malang mendirikan komunitas Indonesia Youth Leaders Care (IYLC). Basik kegiatan komunitas ini menangani masalah sosial di masyarakat, khususnya edukasi entrepreneur.

Awalnya komunitas ini hanya tempat bermain-main atau sharing sesama mahasiswa pecinta wirausaha di kampus. Tepatnya, di kampus Universitas Brawijaya (UB) pada 2011 lalu. Anggotanya, didominasi kalangan pelajar dan mahasiswa yang sudah memiliki bisnis kecil-kecilan. Seperti jualan makanan kecil, bisnis fashion online, jualan pulsa, hingga aksesori seperti sepatu hingga pernak-pernik.

Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah peserta sharing itu makin hari makin bertambah banyak. Akhirnya, mereka sepakat membuat wadah dengan nama komunitas mahasiswa peduli dan kewirausahaan (KMPK) pada 21 Agustus 2011 lalu.

”Misi kami sama, fokus pada kegiatan sosial. Terutama di bidang usaha rakyat kecil di sekitar kampus,” kata Tri Wahyu Budi Setiawan, salah satu pendiri komunitas tersebut.

Namun, uniknya komunitas ini tidak ada istilah ketua tapi yang ada hanya koordinator. Alasannya, karena mereka bekerja dengan sistem kekeluargaan dan kebersamaan. ”Jadi, tidak ada yang perintah-perintah. Dasarnya kesadaran sendiri-sendiri,” terang mahasiswa kelahiran 13 Januari 1992 itu.

Konsep tersebut dinilai sangat efektif dalam melakukan kegiatan. Sebab, semua anggota memiliki posisi sama dan tanggung jawab yang sama. ”Semua anggota jadi punya rasa memiliki. Akhirnya muncul rasa tanggung jawab untuk merawat komunitas dengan sendirinya,” ucapnya.

Namun, pada 23 Maret 2013 nama komunitas MPK diubah menjadi IYLC. Dasar utama pergantian nama ini agar lebih dikenal secara Indonesia, bahkan luar negeri. ”Kami harap, ada gerakan sosial peduli ekonomi rakyat secara nasional,” tandas mahasiswa asal Malang itu.

Perluasan tersebut bukan tanpa alasan. Dasarnya dari informasi para anggota bahwa kondisi rakyat yang butuh sentuhan komunitas tersebut tidak hanya di Malang, tapi hampir di semua daerah. ”Anggota kami kan dari berbagai penjuru nusantara. Mereka cek ke daerahnya masing-masing,” imbuhnya.

Dengan misi itu pula, komunitas tersebut pada pertengahan November lalu mengadakan kegiatan Indonesia Entrepreneur Camp Nasional. Target pesertanya adalah mahasiswa seluruh Indonesia. Kegiatan ini untuk membuat komunitas yang sama di daerah masing-masing keberadaan kampus. ”Konsep kegiatannya kami buat kegiatan sosial,” ujar mahasiswa semester V UB itu.

Kegiatan tersebut dikonsep diskusi dan penggalangan amal. Caranya, mereka harus jualan barang (makanan, busana, dll) khas dari daerahnya masing-masing. Hasil dari jualan ini disumbangkan kepada yang membutuhkan. Misalnya, gerakan mukena gratis untuk musala dan masjid di berbagai daerah serta pemberian santunan kepada penderita kanker. ”Respons mereka sangat baik dan langsung membuat koordinator di lima kota besar,” imbuhnya.

Lima koordinator tersebut, Jawa Timur (Bali, Jatim, NTB); Jateng dan DIY; DKI Jakarta dan Jabar; Sumatera; dan Kalimantan. Pembentukan ini dilaksanakan pada acara tersebut. ”Semua anggota sudah mulai menyusun program sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing,” kata Wahyu.

Sumber: Radar Malang

 

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *