Upaya evakuasi terhadap belasan paus pilot yang terdampar sejak Rabu (15/06) di perairan Probolinggo, Jawa Timur, masih terus dilakukan.
Dari 29 paus pilot yang terdampar di perairan Desa Pesisir Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, 11 ekor dilaporkan telah mati, kata salah-satu tim penolong dari Jakarta animal aid network, JAAN.
“Semula tujuh yang mati, tetapi ada tambahan empat paus pilot yang mati karena terjebak di hutan bakau. Jadi ada 11 yang mati,” kata Rizki Ajir, dari tim gabungan untuk rescue JAAN, kepada wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan, Kamis (16/06) siang.
Informasi dari Balai Besar KSDA Jawa Timur menyebutkan ada sembilan paus pilot yang mati. Saat ini sedang diupayakan untuk mengubur paus pilot yang mati setelah diotopsi.
Melibatkan tim pemerintah, relawan dan masyarakat, upaya menggiring kembali paus-paus ini ke laut sempat dihadapkan pada kendala air laut yang sedang surut, kata Kepala Balai Besar KSDA Jawa Timur, Ayu Dewi Utari.
“Ini air laut belum terlalu tinggi, sehingga masih ada sekitar 13 paus di tengah laut, dan enam ekor ada di muara sungai,” kata Ayu kepada BBC Indonesia, Kamis (16/06).
Ditanya penyebab kematian sebagian mamalia itu, Ayu mengatakan kemungkinan karena mereka terlalu lama dalam posisi kekurangan air. “Karena mereka tidak berada dalam kedalaman air yang cukup,” katanya.
Temuan pemerintah menyebutkan dari 29 paus pilot yang terdampar, 23 diantaranya adalah paus pilot dewasa dengan ukuran sekitar empat meter. Adapun sisanya adalah paus anak-anak.
“Yang anak-anak ditemukan di muara sungai,” ungkap Ayu.
Sumber: BBC