Mulut bau tentunya sangat mengganggu, padahal selama puasa kondisi ini tidak bisa dihindari. Ada beragam pemicu bau mulut, mulai dari dalam mulut sendiri yaitu kebersihan rongga mulut hingga makanan. Selama puasa, aktivitas di rongga mulut berkurang. Ini mengakibatkan produksi kelenjar ludah juga menurun, sehingga mempengaruhi salah satu fungsi kelenjar ludah sebagai self cleansing yaitu membersihkan sisa makanan.
Kondisi rongga mulut juga berpengaruh terhadap timbulnya bau mulut, misalnya ada gigi berlubang, kelainan peradangan seperti radang gusi, sariawan dan sisa makanan yang tertinggal pada gigi. Tekstur permukaan lidahpun yang berupa garis-garis memanjang (fisura) dengan lekukan yang dalam dapat merupakan tempat mengumpulnya sisa makanan. Sisa makanan berupa protein ditambah adanya bakteri gram negatif anaerob akan menghasilkan gas sulfur atau disebut dengan VSC (volatile sulphur compounds). “VSC ini adalah produk sampingan dari penguraian protein sisa makanan dan metionin oleh bakteri anaerob. Hal inilah yang mengakibatkan mulut berbau tidak enak.
Dalam bulan puasa, banyak kalangan umum berpendapat setelah imsak tidak boleh menyikat gigi, karena dikhawatirkan kemungkinan tertelannya air kumur atau pasta gigi. Untuk menyiasati ini,berikut hal-hal yang bisa kita lakukan menurut Komunitas Jalan-Jalan;
Sumber: Blog Komunitas Jalan-Jalan
FOTO DOK. Akun Instagram kurd_dentist