Sebanyak 35 anak-anak Panti Asuhan Himmatun Ayat sedang bungah Minggu (19/6). Mereka diajak jalan-jalan PT KAI dan Komunitas Sahabat Kereta Api Daop 8 Surabaya untuk menyusuri kota.
Mereka berangkat dari Stasiun Semut menuju Stasiun Tanggulangin dengan Komuter Susi (Surabaya-Sidoarjo). Di antara mereka ada yang pernah naik kereta, ada pula pengalaman pertama. Mereka tampak antusias begitu masuk ke gerbong. Beberapa anak bergelantungan sambil memegang tali pegangan yang biasa dipakai penumpang yang berdiri.
“Jangan bergelantungan ya adik-adik. Nanti jatuh,” kata asisten Humas Daop 8 Surabaya, Paiman.
Untungnya, anak-anak yang banyak masih TK dan SD ini tidak sulit diatur. Mereka lalu duduk tapi sesekali menegok ke luar jendela. Seolah penasaran bagaimana rasanya naik kereta api.
Setelah komuter mulai bergerak, pemandu dari Sahabat Kereta Api pun memandu anak tersebut untuk bernyanyi. Begini lagunya.
“Naik kereta api tut tut tut, siapa hendak turut, ke Surabaya-Tanggulangin, bolehlah naik dengan percuma…,” lantun anak-anak penuh ekspresi.
Ada tiga sekawan yang tampak paling aktif. Mereka adalah Safa Atillah, Rafael Adifian, dan Yuwono Priyo Sembodo. Dari ketiganya hanya Safa yang belum pernah naik kereta.
Meskipun awalnya sempat terlihat tegang, Safa akhirnya dapat bermain dengan teman-teman lainnya. “Ini baru pertama,” kata Safa yang duduk di pojokan.
Sedangkan Rafael dan Yuwono sudah pernah naik kereta ke Malang. Tetapi baru kali ini keduanya naik komuter. Rafa merasa sangat senang diajak jalan-jalan.
Apalagi, kata dia, jadwal mengaji sedang libur. “Karo kanca dolanku, arek telu ,” ujar Rafael yang masih berusia sembilan tahun.
Ketua Komunitas Sahabat Pecinta Kereta Api Yan Ardiansyah menjelaskan bila acara ini dilakukan untuk memberikan kebahagiaan bagi anak-anak yatim.
Acara ini juga bertujuan untuk mengenalkan angkutan umum kereta api pada anak-anak tersebut.
“Kami terbentuk Mei lalu. Anggotanya merupakan gabungan dari komunitas pecinta kereta api lainnya. Nah, di Ramadan ini kami ingin berbagi,” ujar mahasiswa Universitas 45 ini.
Biasanya para anggota komunitas yang mayoritas anak kuliahan ini mengadakan kegiatan backpaker dengan kereta. Sejumlah anggota lainnya merupakan kolektor miniatur kereta api dan pembuat papercraft. Dengan dukungan dari PT KAI para pecinta kereta api melakukan banyak kegiatan sosial saat Ramadan.
Sumber: Jawa Pos