Komunitas BMX: Tidak Hanya Sekedar Gowes

Pernah denger istilah BMX kan? Yap, banyak penggowes sepeda ini yang beratraksi dengan gaya bebas di atas sepeda dengan keterampilan dan trik-trik tertentu. Beratraksi dengan BMX tidak bias dilakukan semua orang. Butuh nyali, kesungguhan, berlatih tekun, dan konsistensi untuk bisa menguasainya.

“BMX merupakan sepeda freestyle yang terdiri atas 3 kelas, yakni BMX Street, BMX Flatland, dan BMX Cross. BMX Street itu adalah BMX yang loncat-loncat menggunakan obstacle,” ujar Arisetyo, anggota Komunitas BMX Indonesia, minggu lalu.

Dia menambahkan, BMX Flatland adalah BMX yang bisa dibilang seperti sirkus karena berdiri di satu roda, sedangkan sepeda BMX Cross itu sepeda yang dipake untuk balapan di arena (tanah).

Menurut Arisetyo –akrab disapa Ais– seusai latihan di sekitar Pintu Satu Stadion Utama Bung Kano, menambahkan, BMX Indonesia berdiri pada awal 1990-an. BMX sendiri berasal dari Amerika Serikat sekitar tahun 70-an.

“Awalnya yang ada itu BMX Cross yang merupakan BMX balap. Tapi lama kelamaan BMX Cross berkembang menjadi BMX Freestyle,” kata Ais minggu lalu.

Selain latihan rutin bersama , kegiatan komunitas BMX Indonesia lainnya adalah melakukan show, dan lomba di dalam maupun di luar kota bahkan di luar negeri. Biasanya anak-anak BMX se-Indonesia kumpul semuanya saat event di akhir tahun yang merupakan event se-Asia Tenggara.

Ternyata anak-anak BMX tidak punya pelatih khusus yang mengajarkan mereka beratraksi dengan sepedanya.  “Untuk latihan memang nggak ada pelatih, tapi biasanya yang udah jago mengajar juniornya. Jadi nggak pakai pelatih gitu,” paparnya.

Ais menandaskan, untuk itu setiap individu harus banyak berlatih supaya menguasai ragam trik bersepeda BMX.

Berbeda dengan komunitas-komunitas sepeda lainnya, BMX tidak pernah mengadakan sejenis fun bike karena sepeda BMX bukanlah jenis sepeda yang bisa digunakan untuk jarak tempuh yang jauh.

“Untuk fun bike BMX sendiri nggak ada. Paling untuk seneng-seneng gowes iseng aja sih sering ada. Soalnya sepeda BMX nggak enak dipakai untuk gowes jauh,” katanya.

Tidak hanya sekadar ‘gegayaan’ di sepeda, tapi anak-anak BMX juga kerap menorehkan prestasi mengharumkan nama bangsa. Misalnya, untuk kategori BMX Street pernah mendapat peringkat 8 dunia dalam acara  X-games di Maccau, China.

Untuk kategori Flantland-nya, BMX Indonesia menduduki peringkat 9 dunia untuk event bertajuk “World BMX Flatland Championship” di Singapura. BMX sendiri dinauingi oleh organisasi bernama Asosiasi BMX Indonesia (ABI).

BMX Indonesia tidak pernah membatasi umur bagi mereka yang ingin bergabung selama mereka pengguna BMX. Selain itu tidak ada pula syarat-syarat tertentu. Biasanya orang bergabung melalui teman ke teman.

BMX Indonesia terdiri atas semua kalangan kelas sosial mengingat harga kisaran sepedanya yang masih terjangkau, yaitu Rp 2.000.000- Rp 26.000.000 per unit.

Untuk jenis sepeda, BMX termasuk jenis sepeda yang ringan dengan berat sekitar 9-12 kg/sepeda. Ukuran bannya 20 dan memiliki panjang frem rata-rata 18,5-21 inchi. Ais juga menjelaskan bahwa setiap kategori sepeda punya spek yang berbeda-beda.

Dibanding jenis sepeda lainnya, BMX bisa dibilang adalah jenis kegiatan sepedaan yang sedikit mengandung unsur bahaya karena penggunanya tak sekadar menggowes sepeda tapi melakukan atraksi. Bahkan atraksinya terkadang cukup ekstrim. Beberapa dari mereka mungkin kapok, tapi tak sedikit pula yang tetap tangguh karena kecintaan mereka terhadap BMX itu sendiri.

Tak dipungkiri pula bahwa melalui kegiatan BMX, banyak anak-anak BMX yang bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah akibat menang perlombaan atau dilirik perusahaan tertentu untuk didaulat sebagai brand ambassador mereka. Tapi tentu saja  uang juga bukan segalanya, melainkan sebagai dampak dari apa yang sudah dilakukan.

Sumber: Wartakota

Siarkan Beritamu Sekarang!
Redaksi komunita.id menerima tulisan berupa profil komunitas untuk dipublikasikan. Panjang tulisan minimal 2 paragraf. Kirim artikel ke [email protected]. Jika tulisan sudah pernah dimuat di blog atau situs media online lainnya, sertakan pula link tulisan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *