Sadar Potensi Perikanan, Simfoni Biru buat Gerakan 500 Fish Food untuk Indonesia di Bulan Ramadhan

Indonesia merupakan salah satu negara dengan produksi perikanan terbesar di dunia. Pemanfaatan yang efektif dan efisien di bidang ini dapat mendorong percepatan pembangunan perekonomian dan pemenuhan kebutuhan gizi bangsa. Tapi sektor ini masih lambat berkembang, salah satu penyebabnya adalah tingkat kesadaran masyarakat akan potensi, konsumsi dan cara mengembangkannya yang masih rendah.

Sadar akan potensi tersebut, Simfoni Biru melalui kegiatan “500 Fish Food untuk Indonesia” di bulan Ramadhan ingin mencoba untuk mengajak masyarakat lebih peduli dengan potensi perikanan Indonesia. Jumat, 26 Juni 2016 rangkaian kegiatan 500 Fish Food untuk Indonesia dimulai dengan acara buka puasa bersama anak yatim dan beberapa pengurus yayasan Khadratunain, Desa Cibanteng, Kabupaten Bogor. Acara tersebut diawali dengan pemberian materi edukasi perikanan melalui penyampaian dongeng yang membawa pesan untuk lebih mencintai dan menjaga lingkungan khususnya perairan. Dilanjutkan dengan dongeng tentang luasnya laut, kaya dan beragamnya ikan serta pentingnya makan ikan. Ibu-ibu dan anak-anak yatim mengikuti pemaparan materi dengan penuh antusias.

“Kami berharap dengan gerakan ini, dapat membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang pentingnya perikanan, selain itu semoga gerakan ini membantu meningkatkan konsumsi ikan di Indonesia. Gerakan ini merupakan visualisasi dari mimpi besar Simfoni Biru yaitu “Penerapan edukasi dan inovasi perikanan untuk pengembang masyarakat” ujar Rio Eka Putra selaku ketua komunitas Simfoni Biru.

Acara buka puasa bersama diakhiri dengan mengkonsumsi makanan dengan menu produk olahan perikanan. Selain itu pembagian bingkisan berupa produk perikanan untuk anak yatim dan Dhuafa di yayasan tersebut.

Rangkaian acara 500 Fish Food untuk Indonesia dilanjutkan hingga Minggu 26 Juni 2016. Kegiatan yang dilakukan yaitu pendistribusian produk olahan perikanan beku ke beberapa panti di sekitar Bogor. Selain ini produk tersebut juga dibagikan kepada kaum Dhuafa. (Marccom Simfo)