IPMG Mengecam Keras Praktek Peredaran Vaksin Palsu

International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG), selaku asosiasi yang beranggotakan 25 perusahaan farmasi multinasional berbasis riset yang beroperasi di Indonesia dan merupakan mitra strategis pemerintah dalam upaya peningkatan sistem pelayanan kesehatan nasional bagi kepentingan masyarakat, menyampaikan bahwa IPMG mengecam keras praktik pembuatan vaksin palsu. Praktik peredaran vaksin palsu sangat merugikan pasien dan masyarakat luas.

Dengan ditemukannya praktik ilegal ini, IPMG mendukung pemerintah dan penegak hukum untuk terus melakukan investigasi terhadap distribusi vaksin palsu dan terus mengecek keaslian vaksin yang tersedia di setiap rumah sakit, klinik, apotek dan puskesmas.

Direktur Eksekutif IPMG, Parulian Simanjuntak, mengatakan bahwa IPMG memandang upaya tersebut sangat penting guna memberikan rasa aman dan ketenangan kepada pasien dan masyarakat.

“IPMG telah lama aktif menyuarakan dan terlibat aktif dalam kampanye pemberantasan obat palsu sejak 2007, dan telah bekerjasama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mendukung Gerakan Nasional Waspada Obat dan Makanan Ilegal (GNWOMI) dan telah bekerjasama dengan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dalam membuat modul anti pemalsuan obat dalam kurikulum farmasi,” ungkap Parulian kepada Jitunews di Kawasan Jakarta Pusat, Selasa (5/7).

IPMG sangat mengapresiasi seluruh upaya yang telah dilakukan BPOM terhadap upaya pengentasan obat palsu beberapa tahun terakhir ini. Dapat dipastikan, seluruh anggota IPMG sangat peduli dan sangat ketat dalam menjaga penuh akan kualitas dan keamanan produksi obat. Kebijakan utama IPMG bahwa setiap anggota tanpa kecuali senantiasa menjunjung standar-standar internasional dalam kualitas maupun keamanan produk.

“Praktek ilegal ini menyadarkan seluruh pelaku industri untuk memperkuat standar pengawasan, terutama terkait produksi dan distribusi, dipatuhi oleh seluruh anggota IPMG. IPMG berharap kejadian ini tidak akan terulang lagi di Indonesia,” kata Parulian.